MancanegaraTerbaru

Bisnis Persenjataan Las Vegas Booming

NUSANTARANEWS.CO – Bisnis senapan di Las Vegas laris manis pasca insiden penembakan Stephen Craig Paddock ke arah kerumunan orang di sebuah konser dekat Hotel Mandalay Bay beberapa waktu lalu.

Insiden nahas ini menyita perhatian publik. Sebab, sedikitnya 59 orang tewas dan lebih dari 500 orang luka-luka akibat tembakan Paddock.

Dalam kasus ini, pria berusia 64 tahun diketahui menginap di Hotel Mandalay Bay lantai 32 dan seketika memberondong tembakan ke arah penonton konser musik country di Route 91 Harvest.

Diketahui, dua senjata otomatis yang digunakan tindakan terorisme Paddock ialah jenis Daniel Defense DDM4 dan tiga FN 15 Sig Sauer. DDM4 bisa dibeli di AS dengan dealer berlisensi sekitar £1.200. FN115 tersedia dengan harga lebih rendah, tetapi senapan ini menawarkan poin pin akurasi dan jalur siap tembak.

Pihak kepolisian telah melacak semua pembelian senjata Stephen Paddock setelah 18 senjata api, bahan peledak dan ribuan amunisi ditemukan di rumahnya di Mesquite.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Setelah insiden penembakan yang dilakukan teroris Paddock, bisnis senjata di Las Vegas dilaporkan naik tajam menyusul terjadinya pemotretan massal.

Daily Star melaporkan, para turis bisa menyewa senjata semi otomatis yang sama seperti yang digunakan pembunuh massal Stephen Paddock. Mereka menawarkan The Ultimate Shooting Experience hanya beberapa ratus meter dari Mandalay Bay.

Penyewa senjata, Mike Stootts mengatakan bahwa dirinya sangat sibuk akhir-akhir ini karena kurang dari seminggu setelah pembantaian yang dilakukan Stephen Paddock, dirinya harus antri selama 20 menit untuk menyewakan AK-47, di mana senjata ini mampu menembakkan sebanyak 600 ronde per menit.

Senjata api yang secara luas dikenal dengan nama lain Kalashnikov ini merupakan salah satu senapan serbu militer koleksi Paddock yang diselundupkan ke kamar hotelnya. (ed)

(Editor: Redaksi)

Related Posts

1 of 2