Politik

Bamsoet: Pancasila Way of Life Bangsa Indonesia

Soal Perpres No 20, Bamsoet Minta Kemnaker Selektif Petakan Permintaan TKA. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Achmad S.)
Soal Perpres No 20, Bamsoet Minta Kemnaker Selektif Petakan Permintaan TKA. (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Achmad S.)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo usai menjadi pembaca Pembukaan UUD 1945 pada upara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-73 menegaskan bahwa, pancasila merupakan Way of life bangsa Indonesia. Karena itu, semua sila yang ada di dalam pancasila tidak boleh tidak mestu tercermin dalam tingkah laku seluruh rakyat Indonesia, terutama para pemimpinnya.

Menurut Bamsoet, sapaan akrab politisi partai Golkar itu, seluruh anak bangsa mesti terus mengingat dasar negara Pancasila yang tak lain adalah landasan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Dan, imbuhnya, nilai-nilai pancasila itu mesti diterjemahkan ke dalam hidup sehari-hari untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Baca Juga:

Baca Juga:  Mengulik Peran Kreator Konten Budaya Pop Pada Pilkada Serentak 2024

Bamsoet menyampaikan, upacara peringatan hari lahir pancasila bukanlah semata-mata acara seremonial belaka. Namun lebih dari itu semua. “Saya pribadi beserta para pejabat lain yang hadir harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara,” tutur Bamsoet di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat (1/6/2018).

“Sehingga mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena jika para penyelenggara negara sudah bisa menjadi tauladan sebagai agen Pancasila, otomatis rakyat akan mengikutinya,” imbuhnya.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengaku tak mampu membayangkan apa jadinya Indonesia jika para pejabat dan warganya tak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila. Negara Indonesia dengan luas yang sangat besar dan komposisi penduduk yang beragam ini bisa terpecah belah seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah ataupun belahan dunia lainnya.

“Sangat ngeri membayangkan Indonesia tanpa Pancasila. Ibaratnya sebuah rumah, Pancasila adalah pondasi yang kuat sehingga mampu menopang Indonesia agar kokoh dan tidak roboh. Karena Pancasila semua kebhinekaan yang ada tidak membuat kita terpecah, melainkan diikat menjadi suatu kekuatan besar,” paparnya.

Baca Juga:  Ketuk Rumah Warga Ajak Coblos Nomor 2, Dulur Bu Lilik Optimis Khofifah-Emil Menang Tebal di Surabaya

Mantan Ketua Komisi III DPR RI mengingatkan bahwa tantangan ke depan yang dihadapi Bangsa Indonesia akan sangat berat. Suka atau tidak suka, berbagai bentuk penggerusan nilai Pancasila akan semakin dahsyat. Karena itu, perlu kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa untuk tidak menjadikan Pancasila sekadar hapalan di luar kepala maupun hiasan di dinding rumah atau kantor.

“Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Mari bersama jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang tak senafas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia,” pungkas Bamsoet.

Dalam upacara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai Inspektur Upacara, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bertugas membaca Teks Pancasila, Ketua DPR membacakan Pembukaan UUD 1945, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membacakan doa. Hadir dalam upacara ini Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta jajaran menteri Kabinet Kerja, mantan Presiden ke-5 Megawati, mantan Wakil Presiden ke-6 Tri Sutrisno, mantan Wakil Presiden ke-11 Boediono serta pimpinan lembaga negara lainnya.

Baca Juga:  Kunjungi Dua MPS di Ngawi, Cagub Khofifah Banjir Dukungan Dari Pekerja

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,161