Ekonomi

Pancasila Market Economy Dinilai Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dokter muda dr. Gamal Albinsaid dengan prestasi Internasional mengaku di penghujung tahun 2017 dirinya asyik masyuk memahami dan menerjemahkan Prinsip Pancasila Market Economy dalam perspektif mutakhir, sesuai dengan arahan B.J. Habibie. Pasalnya, kala ia bertandang dan berdiskusi dengan sosok yang dikaguminya sejak kecil yakni Habibie, ia mendapat pesan yang terbilang spektakuler dari mantan Presiden RI tersebut.

“Dalam kesempatan silaturahim dengan beliau, saya menanyakan soal bagaimana menyelesaikan masalah kesenjangan di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun hingga menghantarkan kesenjangan kita terbesar ke 4 di dunia dengan koefisien gini 0,40. Tidak sampai disitu Bank Dunia angkat bicara bahwa 61% masyarakat kita memilih pertumbuhan ekonomi yang melambat asalkan kesenjangan juga menurun. Bayangkan tahun ini kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 100 juta penduduk Indonesia,” tutur dr. Gamal dalam catatan panjangnya berjudul Pancasila Market Econoy: Jangan Preteli Pancasila (Sebuah Pencarian Maklmuat untuk Ekonomi yang Berkeadilan) di awal tahun 2018.

Baca Juga:  Membanggakan di Usia 22 Tahun, BPRS Bhakti Sumekar Sumbang PAD 104,3 Miliar

Dari diskusi panjang keduanya, dr. Gamal menuturkan bahwa, Habibie menyajikan pemikiran yang mengajak rejuvenasi pemikiran ekonomi bangsa dengan menghadirkan jawaban dari berbagai kesenjangan dan permasalahan ekonomi yang ada melalui Pancasila Market Economy (PME), yaitu Ekonomi Pancasila yang berorientasi pada pasar.

Menurut dr. Gamal, Pancasila Market Economy ini penting. Sebab diharapkan mampu membangun kesadaran baru, paradigma baru, dan sistem ekonomi baru yang hadir untuk melawan ketidakadilan ekonomi dan kesenjangan yang semakin merajalela dan menjajah keadilan sosial di Indonesia.

“Selama ini, kita telah mengasingkan Pancasila dalam sistem ekonomi kita, kita terjebak menjadikan Pancasila dalam slogan politik, orasi politik, dan kepentingan politik. Kita terlalu sering mengatakan Pancasila dalam lisan kita, tapi kita tidak meneladankan dalam kerja-kerja kita,” tegas Dokter Muda Indonesia yang mendapat pujian dari Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Melalui Pancasila Market Economy, lanjut dr. Gamal, perusahaan yang pro-rakyat akan tumbuh dan perusahaan yang tidak pro-rakyat akan jatuh.

Baca Juga:  Hotipah Keluarga Miskin Desa Guluk-guluk Tak Pernah Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah

“Market oriented itu akan menjadikan perusahaan-perusahaan tumbuh dan membangun keberpihakan sosial bukan karena peraturan, tapi karena kebutuhan pasar. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan akan menyesuaikan value yang ada dengan value yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Perusahaan tidak lagi hanya berfikir soal profit, tapi juga berfikir soal peran dalam pembangunan sosial di masyarakat,” jelasnya.

dr. Gamal menambahkan, Pancasila Market Economy ini harus mampu memberikan kesejahteraan dan keadilan di masyarakat. “Pancasila Market Economy_ akan menjadikan tumbuhnya tanggung jawab masyarakat yang beruntung dan sukses untuk membiayai masyarakat yang belum beruntung,” jelas CEO Indonesia Medika itu.

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 8