NusantaraNews.co, Jakarta – Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek menegaskan bahwa salah satu yang menentukan kesehatan tubuh seseorang ditentukan dengan menu makanan di piring makan dia.
“Piring sajian sebaiknya diisi dengan asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Untuk itu, konsumsilah pangan yang beragam,” anjur Nila kepada masyarakat Indonesia dalam narasi tunggalnya yang ditulis, Kamis (2/10/2017).
“Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu kali sajian),” imbuhnya.
Sementara itu, lanjutnya, separuh bagian priring lainnya dapat diisi dengan makanan pokok yang bisanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat). “Protein sangat penting karena peranannya sebagai sumber energi, zat pembangun tubuh, bahkan berfungsi juga dalam mekanisme pertahanan tubuh,” kata Nila.
Menurut dia, saat ini dibutuhkan perubahan mindset masyarakat untuk tidak selalu berpikir daging merah sebagai sumber protein. Menkes mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kelautan yang sangat kaya akan jenis ikan yang beraneka ragam.
“Perairan yang sedemikian luas tentu mengandung kekayaan protein hewani yang tinggi dan dibutuhkan oleh masyarakat. Karena itu, Menkes mengajak masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein yang utama bagi keluarga Indonesia,” ungkapnya.
“Seharusnya ikan jadi makanan utama bagi masyarakat kita, karena (ikan) memiliki protein tinggi bila dimasak dengan benar”, tutur Menkes dalam salah satu rangkaian kegiatan Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara “Menuju Istana” di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menkes menambahkan, secara umum komposisi protein hewani pada ikan sebenarnya tidak terlalu berbeda kandungannya dengan protein hewani lainnya. Namun, ikan dikatakan lebih menyehatkan karena lemak yang terkandung di dalam ikan bukan merupakan lemak jenuh. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Selain itu, kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam.
“Lebih sehat ikan, karena (mengandung) bukan lemak jahat kalau bahasa awamnya. Ikan memiliki kandungan DHA, sementara daging sapi atau ayam tidak ada. Selain itu, ikan itu semuanya halal, dapat dikonsumsi semua usia,” tambah Menkes.
Penulis: Riskiana
Editor: Sulaiman