PeristiwaRubrika

Jembatan Cincin Lama Widan Ambruk, DPRD Jatim Desak Dibuat Jalur Alternatif Lain

Anggota DPRD Jawa Timur Husnul Aqib mendesak pemerintah provinsi Jatim membuat jalur alternatif lain pasca ambruknya jembatan Cincin Lama Widan Lamongan. (Foto: Setya/NusantaraNews)
Anggota DPRD Jawa Timur Husnul Aqib mendesak pemerintah provinsi Jatim membuat jalur alternatif lain pasca ambruknya jembatan Cincin Lama Widan Lamongan. (Foto: Setya/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendesak pemerintah provinsi Jatim membuat keputusan pengalihan jalur alternatif lainnya di luar jalur jalan Deandles menyusul ambruknya jembatan Cincin Lama Widan Lamongan. Hal itu juga dinilai sebagai sebuah langkah untuk mengantisipasi ambruknya jembatan Sedayu Lama pasca jembatan Cincin Lama Widan Lamongan rubuh.

Anggota DPRD Jatim Husnul Aqib mengatakan, masyarakat banyak mengeluh akibat terjebak macet lantaran jembatan Cincin Lama Widan ambruk.

“Gara-gara jembatan Cincin Lama Widan ambruk, sekarang kendaraan dialihkan melalui Lamongan utara sehingga banyak masyarakat Lamongan mengeluhkan kemacetan tersebut. Tiada hari tanpa kemacetan, terlebih ribuan truk yang dengan tonasi besar mengancam kondisi jembatan Sedayu Lama yang tentunya bisa ambruk juga,” kata politisi PAN ini di Surabaya, Kamis (19/4/2018).

Pria asal Lamongan ini mengatakan pihaknya berharap agar Pemprov, Pemkab Lamongan, Tuban dan Bojonegoro duduk bersama untuk menyelesaikan pengalihan arus tersebut.

”Agar tak merusak jalur Deandles tersebut terlebih jembatan Sedayu Lama, maka sebaiknya kendaraan truk yang melebihi tonase yang akan ke Lamongan bisa melalui Bojonegoro,” terang Aqib.

Baca Juga:  Sediakan Angkutan Gratis Pelajar di Bojonegoro, Inilah Cara Sejahterakan Rakyat

Aqib menambahkan DPRD Jatim berharap pemerintah untuk segera membuat kebijakan yang krusial untuk mengatasi kemacetan jalan akibat ambruknya jembatan Cincin Lama Widan Lamongan tersebut. Pasalnya, kemacetan di kawasan itu jelas sangat menganggu aktivitas perekonomian masyarakat dan aktivitas-aktivitas lainnya.

“Sangat mengganggu perekonomian Jatim sehingga perlu segera dicarikan penyelesaiannya,” tandasnya. (setya)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 68