NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Salah satu anggota DPRD Jawa Timur yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi E, Suli Da’im mengatakan saat ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk segera memberikan perhatian atau tunjangan kepada Guru Tidak Tetap (GTT) yang telah berbakti bekerja demi kelangsungan pendidikan.
Masih menurut Suli Da’im saat ini di Provinsi Jawa Timur, GTT yang ada sekolah negeri saja mencapai 11.000 orang. “Dari jumlah itu yang baru ter-cover tunjangannya dari APBD Jawa Timur baru 4.000 orang,” tutur Suli Da’im, Minggu (25/2/2018).
Adapun nilai tunjangannya saat ini adalah mendapatkan Rp 750.000,00. “Begitu juga Pegawai Tidak Tetap atau PTT sebanyak 4.000 orang,” terangnya.
Sedangkan APBD untuk GTT/PTT tahun 2018 ini sebesar Rp 1,3 triliun. “Belum lagi jumlah guru swasta sebanyak 36.000 yang sampai saat ini belum mendapatkan sentuhan lembut pemerintah,” tambahnya.
Sedangkan berbicara kesejahteraan, Suli Da’im menjelaskan bahwa Amanat Undang Undang tidak ada dikotomi sekolah negeri atau swasta. “Karena pendidikan menjadi urusan wajib yang harus dipenuhi oleh negara,” jelas wakil rakyat Dapil Jatim VII ini.
Legislator PAN ini menjelaskan jika APBN maupun APBD belum secara penuh diperuntukkan untuk pendidikan secara pure. “Namun masih melekat pada Organisasi Perangkat Daerah atau OPD yang semestinya mengalokasikan 20 % untuk pendidikan,” akunya.
Sementara itu terkait rekrutmen CPNS 2018 pemerintah pusat harus memberikan prioritas bagi GTT yang selama ini sudah berbuat dan mengabdi dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Sangat tidak adil jikalau GTT/PTT diikutkan pada seleksi secara bersama namun harus ada skema tersendiri bagi mereka yang sudah punya pengalaman mengajar,” beber pria asli Kabupaten Lamongan ini.
Beberapa pemikiran itulah yang disampaikan Suli Da’im saat bersama Prof. Murtadho dari Guru Besar Unesa, Dr. Syaiful Rachman Kepala Dinas Pendidikan Jatim dalam ssbuah diskusi terkait dunia pendidikan di Jatim.
Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Eriec Dieda