Mancanegara

Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang di Kabul, Afghanistan

NUSANTARANEWS.CO – Insiden nahas kembali terjadi di Kabul, Afghanistan. Pekan lalu, sebuah serangan mendadak dilancarkan gerilyawan Taliban di Hotel Interconinental, Kabul. Serangan ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 6 lainnya luka-luka. Sementara 153 orang, termasuk 41 orang asing telah dievakuasi. Taliban diketahui mengklaim serangan mematikan tersebut.

Terbaru, pada Sabtu (27/1) Taliban kembali mengklaim sebuah serangan bom bunuh diri menggunakan ambulans yang menyebabkan terbunuhnya paling tidak 95 orang dan melukai 158 lainnya di Kabul.

Sejumlah media asing melaporkan bahwa serangan yang diklaim Taliban ini terjadi di dekat kedutaan besar asing dan gedung-gedung pemerintah. Serangan mematikan ini tepat seminggu setelah serangan mematikan lainnya di Hotel Interconinental.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Nasrat Rahimi menyebutkan, pembom bunuh diri tersebut menggunakan ambulans untuk melewati pos pemeriksaan. Saat hendak melintasi pos pemeriksaan, kepada petugas pelaku mengaku sedang membawa pasien ke rumah sakit Jamuriate.

Baca Juga:  Kamala Harris Khawatir Donald Trump Akan Memenangkan Negara Bagian "Tembok Biru"

Namun, setibanya di pos kedua, pelaku langsung meledakkan mobilnya yang sudah dipasang bahan peledak. Dan celakanya, ledakan terjadi di kawasan ramai di bagian kota yang sibuk saat makan siang pada hari kedua kerja di Afghanistan.

Tak pelak, akibat bom bunuh diri dengan skala besar ini membuat mayat-mayat bergelimpangan di jalan dan dekat retuntuhan serta puing-puing.

Kekuatan ledakan itu mengguncang jendela bangunan lebih dari satu mil jauhnya dan menghancurkan jendela dalam jarak ratusan yard dari lokasi tersebut.

Ledakan ini jelas menargetkan kedutaan asing di Kabul. Pasalnya, di dekat lokasi ledakan terdapat Kedubes Swedia, Belanda, kantor konsulat India dan kantor perwakilan Uni Eropa.

Gerilyawan Taliban tak ragu mengklaim bahwa ledakan dahsyat tersebut dilakukan oleh anggotanya.

Peristiwa nahas ini menjadi yang ketujuh kalinya dalam rentang waktu satu bulan di Afghanistan.

Sebagai catatan, sebuah serangan terjadi pada 28 Desember 2017 yang menewaskan 41 orang. Serangan mematikan kedua terjadi pada 31 Desember yang menewaskan 18 orang.

Baca Juga:  Klausul 'Rahasia' dari 'Rencana Kemenangan' Zelensky: Bergabung dengan NATO dan Memperoleh Senjata Nuklir

Pada awal Januari 2018, tepatnya tanggal 4, sebuah serangan kembali dilancarkan dan menewaskan 11 orang. Pada tanggal 20 Januari, serangan kembali menelan korban sedikitnya 40 orang.

Pada 24 Januari, sebuah serangan kembali menelan korban sedikitnya 6 orang. Dan kali ini, pada 27 Januari serangan bom bunuh diri justru memakan korban lebih banyak dari sebelum-sebelumnya. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 13