NUSANTARANEWS.CO, Kabul – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengakui Tentara Nasional Afghanistan (ANA) tidak akan mampu melawan kelompok militan yang terus melakukan perlawanan. Kata Ghani, keberadaan tentara AS sangat dibutuhkan Afghanistan untuk memburu para teroris.
“Tentara nasional tidak akan mampu bertahan bahkan selama enam bulan (melawan kelompok teroris),” katanya dikutip New World Daily, Rabu (17/1/2018).
Diketahui, 90 persen anggaran pertahanan Afghanistan dibantu Amerika Serikat. AS menggelontorkan dana tak sedikit untuk membantu pemerintahan Afghanistan memerangi militan dan Taliban yang sangat kuat. Bayangkan, sudah hampir 17 tahun tentara AS dan pemerintah Afghanistan serta didukung sekutu memburu Taliban, tetapi masih gagal.
“Kami tak akan mampu membiayai tentara kami selama enam bulan tanpa dukungan dan kemampuan AS, karena kami tidak punya uang,” kata Ghani.
Ia mengungkapkan sedikitnya ada 21 kelompok militan dan teroris internasional yang beroperasi di Afghanistan. “Dan mereka dapat menyerang kapan saja. Sudah puluhan pelaku bom bunuh diri mereka kirimkan, kami bahkan sering dikepung,” ucapnya.
Seperti diwartakan, Presiden AS Donal Trump telah mengumumkan strategi baru untuk menghadapi kelompok pemberontak dan militan di Afghanistan. Trump bahkan berjanji akan terus mendukung ANA dan memperluas wewenang tentara AS di Afghanistan.
Saat ini, AS sedikitnya menempatkan 14.000 tentaranya di Afghanistan dan termasuk 3.000 tentara tambahan yang dikerahkan pada September 2017 lalu.
Sementara itu, selama 16 tahun perang di Afghanistan sudah lebih dari 2.000 tentara AS yang tewas. AS juga menghabiskan dana lebih dari 700 miliar dolar untuk bantuan militer. Trump ingin tentara AS dapat menang segera melawan militan di Afghanistan mengingat besarnya anggaran yang telah diberikan tersebut.
Pekan lalu, pejabat militer AS mengumumkan bahwa Pentagon akan meningkatkan kehadiran militernya di Afghanistan. Pentagon akan mengerahkan sekitar 1.000 penasehat tempur baru.
Tak hanya itu, Pentagon juga mengerahkan pesawat tak berawak (UAV) tambahan, helikopter serang dan kendaraan lapis baja. Pentagon yakin dengan pengerahan tentara dan peralatan militer skala penuh tersebut akan mampu memenangkan perang di Afghanistan. (red)
Editor: Eriec Dieda