MancanegaraTerbaru

Rusia-China Gelar Latihan Angkatan Laut Joint Sea-2017 Tahap Kedua

NUSANTARANEWS.CO – Angkatan Laut China dan Rusia menggelar latihan perang bertajuk Russian-Chinese Joint Sea-2017. Latihan ini merupakan tahap kedua Joint Sea-2017 yang secara resmi dimulai pada Senin (18/9) dan akan berlanjut sampai Selasa depan.

Tahap pertama latihan berlangsung di pesisir pantai akan berlangsung sampai Kamis dan melibatkan pelatihan gabungan oleh infanteri angkatan laut Rusia dan China.

Sementara tahap kedua dimulai pada 22 September mendemonstrasikan perang di laut, dan dilangsungkan di Laut Jepang serta daerah selatan Laut Okhotsk.

Kapal Angkatan Laut Rusia yang terlibat dalam latihan tersebut mencakup Admiral Tributs, kapal perusak kelas Udaloy dan Sovershenny yang dirancang untuk perang anti-kapal selam, korvet kelas Steregushchiy, kapal penyelamatan atau evakuasi Igor Belousov yang dilengkapi dengan alat penyelamatan submersible AS-40, dua kapal selam diesel, korvet lapis Tarantul, dan beberapa kapal pendukung.

Sementara China mengerahkan kapal perusak Shijiazhuang yang dilengkapi dengan sistem rudal anti-udara S-300FM Rusia, kapal selam Daqing, dan kapal dukungan kapal selam Changdao yang memiliki kendaraan penyelamatan yang sangat dalam, Elar-7.

Baca Juga:  Sosok Hashim Djojohadikusumo Jadi Magnet 37 Organisasi Bergabung di FORMAS

Latihan pendaratan amfibi tidak masuk sebagai materi dalam latihan ini. Sebagai gantinya, kedua negara melakukan latihan penyelamatan kapal selam yang dilengkapi dengan alat penyelamatan di laut dalam. Selain itu, pesawat anti kapal selam dan helikopter anti kapal selam disertakan dalam Russian-Chinese Joint Sea-2017 ini.

Dua armada kapal selam dari Armada Pasifik Rusia juga dilibatkan dalam latiha Rusia-China. Para analis militer menyebutkan, ciri khas dari latihan gabungan angkatan laut Rusia dan China ini terletak pada operasi perang anti kapal selam dan operasi penyelamatan yang dinilai akan memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada pasukan angkatan laut kedua negara.

Dengan latihan ini, ke depan para analis memprediksi Rusia-China akan melaksanakan misi aktual bersama jika ada bencana yang menimpa kapal selam milik salah satu negara. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 2