NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Penyediaan Daging Sapi Lokal Ditargetkan Naik. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menargetkan kemampuan penyediaan daging sapi lokal dapat meningkat menjadi 93 persen pada 2017. Upaya peningkatan persediaan ini naik dari 68 persen pada 2016.
Impor daging juga diperkirakan turun menjadi 7 persen atau setara 29.329 ton dari total kebutuhan nasional. Tentunya hal ini seiring dengan sejumlah program pemerintah untuk meningkatkan produksi daging sapi lokal.
Sejumlah program ini, kata Diarmita, diantaranya pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab) dengan anggaran Rp1,1 triliun. Upaya tersebut ditargetkan mampu menyasar 4 juta ekor akseptor dan menghasilkan 3 juta ekor sapi bunting pada 2017.
Selain itu, pemerintah akan memperkuat aspek perbenihan dan perbibitan untuk menghasilkan benih dan bibit unggul. Ada pula upaya penambahan indukan impor, pengembangan hijauan pakan ternak, penanganan gangguan reproduksi, dan penyelamatan sapi betina produktif, serta dilakukan penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan.
“Pemerintah berupaya agar pemenuhan daging di dalam negeri tidak lagi dari impor, tetapi dipenuhi dari peternak lokal,” ujar Diarmita dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (22/7/2017).
Diarmita juga berharap kelembagaan ternak kecil dapat meningkat sebesar 40 persen . Untuk mencapainya, maka akan ada rencana aksi untuk mendongkrak kinerja populasi sapi lokal dari 14,8 juta ekor menjadi 33,9 juta ekor.
Peningkatan ini setara dengan kemampuan produksi daging sapi lokal sebesar 442.200 ton menjadi 792.175 ton. Berdasarkan prognosa produksi daging sapi dalam negeri pada 2017 sebesar 354.770 ton, sementara perkiraan kebutuhan daging sapi dalam negeri sebesar 604.968 ton.
Pewarta: Richard Andika
Editor: Achmad Sulaiman