
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Keputusan Presiden Donald Trump menarik pasukan Amerika Serikat di Suriah menjadi kesedihan tersendiri bagi orang-orang Kurdi yang hidup di timur laut Suriah.
Dalam serangkaian video yang beradar di media sosial, orang-orang Kurdi mengusung sejumlah poster di pinggir jalan ketika konvoi tank dan truk besar pasukan Amerika Serikat yang meninggalkan Suriah utara menuju Irak.
“Terima kasih Amerika Serikat, tetapi Trump telah mengkhianati kami,” tulis sebuah poster seperti dikutip APF, Selasa (22/10).
Baca juga: Turki Siap Menghabisi Milisi Kurdi Bentukan AS di Suriah Utara
Pasukan AS menarik diri dari perbatasan Suriah, terutama di wilalayah-wilayah yang sejak lama menjadi tempat mukim sekitar 30 juta rakyat Kurdi. Kesempatan ini diambil alih oleh Turki untuk melakukan invasi yang disebut Operation Peace Spring di timur Sungai Eufrat di Suriah utara dengan dalih untuk mengamankan perbatasannya dari ancaman organisasi terorisame sekaligus memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman, serta menghormati integritas wilayah Suriah.
Target Turki tak lain adalah organisasi bersenjata Pasukan Demokratik Suriah (SDF). SDF sendiri dipelopori oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau yang dikenal YPG. Ankara memandang YPG perpanjangan dari Kurdistan Worker’s Party (PKK), sebuah keloompok yang sudah bertahun-tahun melakukan kampanye otonomi bersenjata di perbatasan Turki.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Turki memandang PKK adalah kelompok teroris meskipun mereka sempat bekerja sama dengan Washington, yang menurut Donald Trump berlangsung sejak kepemimpinan Barack Obama.

Oleh karenanya, Presiden Trump memutuskan kerja sama tersebut karena selain tak menguntungkan AS tetapi juga telah menghabiskan anggaran triliun dollar untuk perang yang disebutnya tak akhir.
Baca juga: Manbij, Front Baru Perang Penghancuran Suriah
SDF sendiri bingung dengan sikap AS meski bersikeras untuk tetap melakukan perlawanan, terutama terhadap serangan militer Turki. Di lain pihak, posisi SDF tengah tidak baik karena pasukan pemerintah Suriah yang dibantu Rusia juga melibatkan diri dalam perang di wilayah perbatasan.
Sources in N. Syria are telling me that tearful American soldiers were as upset as them while leaving and they responded to SDF fighters and to people with military salute #SaveKurds pic.twitter.com/sBV6QjA5Hx
— Mutlu Civiroglu (@mutludc) October 21, 2019
“Kepada Angkatan Darat AS yang meninggalkan timur laut Suriah, beritahu anak-anak anda bahwa anak-anak Kurdi dibunuh oleh orang Turki dan anda tidak melakukan apapun untuk melindungi mereka (Kurdi),” tulis poster lain warga Kurdi.
“Sumber di Suriah mengatakan kepada saya bahwa tentara Amerika yang menangis sama marahnya dengan mereka ketika pergi dan mereka menanggapi para pejuang SDF dan orang-orang hormat dengan militer,” tulis Analis Turki, Suriah dan Kurdi, Mutlu Civiroglu di Twitter.
Tonight in N. Syria, Kurds showing their reaction to US forces who are ordered to withdraw. Emotional signs pointing out how people left defenseless #SaveKurds pic.twitter.com/ED75LooPVY
— Mutlu Civiroglu (@mutludc) October 21, 2019
Keputusan Presiden Donald Trump untuk meninggalkan sekutu Kurdi dengan menarik pasukan Amerika dari Suriah utara untuk menyerahkan medan perang ke invasi Turki telah dikritik keras oleh para pemimpin militer, Demokrat dan Republik.
Tidak jelas di mana video tanggap orang-orang Kurdi di Suriah utara direkam. Sejumlah berita foto menunjukkan konvoi pasukan AS tersebut sedang melewati wilayah Tel Tamr.
Tonight N. Syria. Abondoned Kurds show their disappointment and anger to American forces who were ordered to withdraw. One sign reads ‘Tell your children that the children of the Kurds were killed by the Turks and you did nothing to protect them" #SaveKurds pic.twitter.com/9DY89fdxd9
— Mutlu Civiroglu (@mutludc) October 21, 2019
Ratusan truk yang mengangkut personel AS berkumpul di dekat Hasakah di Suriah sejak minggu pagi, dalam perjalanan ke timur ke perbatasan dengan Irak, CNN melaporkan. Hal itu merupakan gerakan darat terbesar yang telah dibuat AS sejauh ini di Suriah, yang secara efektif menandai berakhirnya kehadiran utama Amerika di wilayah tersebut.
Trump mengklaim pasukan AS akan pulang. Namun Sekretaris Pertahanan Mark Esper mengumumkan pada Sabtu bahwa semua dari hampir 1.000 pasukan ASdi Suriah sedang dipindahkan ke Irak barat. (eda)
Editor: Eriec Dieda