NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur beberkan solusi cerdas bagi setiap sekolah di Sumenep yang belum memiliki perpustakaan untuk mewujudkan budaya membaca terhadap para siswanya.
Diketahui, dari data Disdik Sumenep sebanyak 289 dari 656 Sekolah Dasar Negeri (SDN) belum memiliki gedung perpustakaan.
Kepala Disdik Sumenep, Bambang Irianto melalui Kabid Pembinaan SD, Abd Kadir menyatakan belum adanya gedung perpustakaan di sejumlah sekolah seharusnya tidak menjadi kendala dalam budaya membaca siswa.
Menurutnya, sekolah dapat memanfaatkan sejumlah tempat yang berada di ruang kelas untuk disetting menjadi perpustakaan mini semisal pojok-pojok ruang kelas.
“Di dinding ruang kelas bisa difasilitasi sebuah buka yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi ruang membaca siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Abd Kadir menuturkan denga cara semacam itu para siswa tidak harus keluar kelas untuk membaca buku, siswa langsung secara otomatis dapat membaca buku yang sudah tersedia di dalam kelas.
Namun, jika kendalanya hanya persolan buku bacaan pihak sekolah semestinya tidak perlu repot .Pasalnya, setiap sekolah sudah memiliki anggaran BOS setiap tahunnya.
“Kan sudah ada dana BOS, jadi 20 persen dana BOS dapat dimanfaatkan untuk pembelian buku. Jadi, tidak ada alasan lagi sekolah untuk tidak memiliki buku bacaan bagi siswanya,” tegasnya.
Pihaknya juga menekankan agar pihak sekolah menyediakan buku yang berbeda-beda setiap. “Buku yang disediakan juga harus variatif agar siswa tidak bosan. Kalau bukunya tidak berubah, maka itu akan memicu malasnya siswa untuk membaca,” pungkasnya.
Pewarta: Danial Kafi