NUSANTARANEWS.CO – Presiden Amerika Serikat terpaksa membatalkan rencana kunjungannya ke Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Selatan dan Korea Utara pada Rabu (8/11) menyusul cuaca buruk.
DMZ merupakan zona yang memisahkan dua wilayah Korea, zona di mana militer kedua negara saling berhadap-hadapan.
Associated Press melaporkan, Trump melakukan kunjungan mendadak ke DMZ pada pagi hari dari hotelnya di Seoul. Namun, Trump dan rombongannya terpaksa harus kembali karena cuaca buruk di perbatasan ketat yang memisahkan dua Korea tersebut diselimui kabut tebal sehingga membuat helikopter tidak bisa mendarat.
Alhasil, helikopter Marine One yang dinaiki Trump terpaksa berputar balik menuju pangkalan militer Yongsan, Korea Selatan. Trump dan rombongan sebetulnya masih menunggu sampai satu jam agar kunjungan mendadak ke ambang pintu kebuntuan dua Korea tersebut. Namun, kabut tebal tampak masih menggelayut sehingga terpaksa dibatalkan.
Padahal, sesuai rencana awal setelah Trump dan rombongan tiba di DMZ, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan menyusul. Keduanya berencana membuat momen bersejarah untuk pertama kalinya Presiden AS dan Korea Selatan bersama-sama berkunjung ke tempat tentara dari Korea Utara dan Selatan saling berhadapan di sepanjang perbatasan yang ditandai beton itu.
Reuters menyebut Trump sangat kecewa karena gagal berkunjung ke DMZ ini karena ia merasa perlu melihat situasi dan kondisi di sekitar kawasan tersebut.
“Ini fakta bahwa mereka (Trump-Moon) masih merencanakan untuk menunjukkan kekuatan aliansi. Dia sebenarnya sangat kecewa,” kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sandres.
Jika kunjunga Trump dan Moon ini terjadi, kemungkinan besar akan berpotensi membuat ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat pasca retorika provokatif Trump dan Kim saling sehut menyahut belakangan ini.
Meski demikian, selama kunjungannya ke Asia, Trump menunjukkan bahwa dirinya menawarkan solusi diplomatik untuk membuat sebuah kesepakatan damain dengan Korea Utara. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews