NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi mengatakan, figur perempuan harus tampil dan ikut berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Jika muncul, kandidat perempuan diprediksi akan menarik banyak pemilih dan berpeluang menang.
Tiga kandidat perempuan yang layak untuk mengikuti pilpres tersebut di antaranya Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, mantan menteri Sosial dan Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca juga: 4 Skenario Cawapres Jokowi Menurut Hasil Survei
“Seperti ibu Susi ketika mengeluarkan kebijakan penengggelaman kapal, bukan hanya wacana tetapi dia bisa memastikan. Misalnya kapal asing ilegal nggak ada pilihan selain dihilangkan. Sampai dengan eksekusi tidak bisa ditekuk. Selain itu ada bu Sri Mulyani yang sukses dalam mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur. Ketika bu Khofifah menjadi Mensos juga luar biasa mengurangi kesenjangan sosial lewat PKH,” jelasnya saat berada di Surabaya, Kamis (19/7/2018).
Dikatakan oleh Airlangga Pribadi tren kekuatan politisi perempuan itu seperti yang terjadi pada isu pemilih milenial dalam Pilkada Serentak 2018 lalu. Ketika para pemilih muda banyak menggandrungi Emil Elistianto Dardak yang dikenal cerdas dan pintar.
Baca juga: Mengapa Serba Cawapres?
“Angin tren memang begitu. Ditampilkan saat tren Pilkada. Misalnya saja pemimpin muda milenial yang pintar bahas Inggris jago seperti Emil. Kalau sekarang kecenderungan sekarang muncul the Power Of Emak emak,” katanya.
Airlangga berharap agar para pimpinan parpol juga memunculkan figur perempuan di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Dia menilai, banyak pemimpin perempuan yang punya kemampuan mengeluarkan dan mengawal kebijakan sampai tuntas.
“Memang punya kemampuan kepemimpinan publik. Pemimpin ini bisa mengawal kebijakan dari rancangan sampai eksekusi,” tutupnya.
Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda