Puisi Nuriman N. Bayan KETIKA PUISI TAK LAGI BERIRAMA Ketika puisi tak lagi berirama adakah rasa lain tumbuh di hatimu? atau syair, pantun dan gurindam...
Puisi Nuriman N. Bayan RUMAH PENANTIAN Di rumah penantian ia cor tubuhnya dengan semen gresik tiga roda dan bosowa seperti batu di kahatola...
Puisi Nuriman N. Bayan TIGA WAJAH DALAM CERMIN ketika berdiri di depan cermin ia melihat tiga wajah pertama, anak kecil berlari ke sebuah setapak tanpa...
Puisi Nuriman N. Bayan AKU YATIM DAN KAU PIATU Aku yatim dan kau piatu dua nama yang kesepian di kesendirian kita belajar merangkak dan...
Puisi Nuriman N. Bayan LELAKI YANG MERABA KABUT SEBELUM MENDUNG TURUN DI BARAT Kau pergi meraba kabut sebelum mendung turun di barat. bersama sebongkah harapan di...
Puisi Nuriman N. Bayan LELAKI YANG MENYIMPAN OMBAK DI DADANYA Kau tak pernah tahu mulut menyala dan tangis renyah. setelah jejak beranjak kau hanya tahu....
Puisi Nuriman N. Bayan SETIAP MAKIAN BAGINYA PENEBUS DOSA DOSA Jahanam, kata yang selalu menekan ketika ada yang membangkang ia sudah tua, benar-benar tua ketika...
Puisi Nuriman N. Bayan HUJAN YANG SELALU MELINTASI ATAP RUMAH Ini hari kesekian hujan melintasi atap rumah setelah tubuhnya kering dibungkus hari-hari langit selalu punya cara menurunkan...
Puisi Nuriman N. Bayan SETELAH GELAP BERPALING DARI DUNIA YANG MALING Ini malam paling lepas. setelah gelap berpaling dari dunia yang maling. di tepi laut ini...
Puisi Nuriman N. Bayan KAU YANG MENYALAKAN API DAN AKU YANG BERLAYAR Apa gunanya kita berdebat? tentang puisi yang tak lagi tumbuh rahim itu bukit-bukit yang...