Puisi Nuriman N. Bayan
KAU YANG MENYALAKAN API DAN AKU YANG BERLAYAR
Apa gunanya kita berdebat?
tentang puisi yang tak lagi tumbuh rahim itu
bukit-bukit yang patah di ujung sana
hujan-hujan garam yang tumpah kemarin
tidakkah kau mengerti, nyala dari tungkumu?
Aku bukan kayu dalam unggun itu
dan perahu telah aku layarkan
sebab aku bisa saja. berlayar ke mana pun
selama aku paham musim di laut.
Kau yang menyalakan api dan aku yang berlayar
dan kini telah tiba, tapi tentu
aku tidak punya bahasa batu
sebab segala-
aku pulangkan kepada hening
meski berlahan, tapi yakinlah
di langit, cahaya terus menyala.
Ternate, 29 Oktober 2017.
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N.Bayan. Berdomisil di Ternate Utara. Karyanya dipublikasikan dalam media daring dan tergabung dalam antologi : Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Embun-embun Puisi, Langit Senja Jatigede, Mengunyah Geram, Seratus Puisi Melawan Korpusi, Bait Kisah Di musim Hujan, Rumah Seribu Jendela. Pernah terbit di Mutiara Banten Edisi – 52 dan Majalah Simalaba edisi 1-2.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]