NUSANTARANEWS.CO – Korea Utara kemungkinan akan menghadapi kapal selam Amerika Serikat yang kini telah direncanakan akan dikirim ke Semenanjung Korea (Korean Peninsula).
Kepala pertahanan AS mengatakan kemungkinan akan mengirimkan nuklir sub-based ke Asia Pasifik untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Rencana ini sengaja disusun sebagai bagian dari upaya pengurangan pengeluaran Pentagon di bawah Presiden Donald Trump.
Ketegangan di Semenanjung Korea diketahui semakin meningkat menyusul Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistiknya ke Samudera Pasifik dan meledakkan bom hidrogen.
Senjata nuklir AS yang dikirim ke Semenanjung Korea bisa saja semakin membuat situasi semakin menegangkan di Semenanjung Korea. Padahal, senjata nuklir AS ini sudah ditarik keluar dari Korea Selatan pada tahun 1991 silam atas perintah Presiden George HW Bush. Keputusan penarikan ini dilakukan saat Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Il-sung yang mengatakan tak ada rencana negaranya membangun program senjata nuklir.
Namun yang terjadi, sepeninggalan Kim Il-sung, Korea Utara justru membalikkan keadaan di bawah kepemimpinan Kim Jong-un. hal yang dikhawatirkan itu pun muncul, bahwa Korea Utara telah memiliki akses bagi hulu ledak mini dan ICBM.
Trump diperkirakan akan menggelar pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moo Jae-in pada November mendatang di tengah meningkatnya krisis dengan Pyongyang.
Trump telah berbicara mengenai tindakan lebih lanjut terhadap Korea Utara, tidak senang dengan sanksi terbaru PBB karena terlalu lunak terhadap Pyongyang.
Korea Utara mengamuk melawan sanksi yang diberlakukan pada hari Senin dengan menembakkan rudal lainnya saat Kim meminta keseimbangan militer dengan AS. (ed/ds)
(Editor: Eriec Dieda)
