NusantaraNews.co – Kiprah Hakim Agung Artidjo Alkostar di dunia penegakan hukum Indonesia tak dapat diragukan lagi. Kehadirannya di Mahkamah Agung (MA) terbukti dapat mengembalikan kewibawaan lembaga peradilan tertinggi tanah air.
Keseriusannya dalam berkiprah, antusiasnya dalam menjalankan amanah, dan semangatnya dalam menegakkan keadilan di Indonesia nyata-nyata mampu menjadikan Mahkamah Agung (MA) tak hanya disegani oleh dunia Internasional, tapi juga menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para pelaku korupsi dan pengedar narkotika.
Meski duduk sebagai hakim dari jalur non-karir, tapi Artidjo Alkostar bukan merupakan tokoh yang muncul di publik secara tiba-tiba. Kiprahnya di dunia penegakan hukum Indonesia dimulai dari bawah, yaitu sebagai pengacara jalanan yang memperjuangkan keadilan bagi rakyat kecil yang selalu termarginalkan dalam dunia hukum.
Melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, lelaki lanjut usia berperawakan kerempeng itu berani menangani perkara-perkara yang masuk dalam kategori kejahatan luar biasa. Seperti keberaniannya mengusut pelarungan darah Fuad Muhammad Syafruddin (Udin), pengusutan kasus Bromocoroh (Petrus), mengadvokasi para petani tebu di Sumenep, ikut mengusut kecurangan Pemilu 1997 di Pamekasan, Madura, juga ikut terlibat memperjuangkan para korban insiden Santa Cruz di Dili.
Dengan melihat rekam jejaknya tersebut, jelaslah bahwa Artidjo adalah seorang penegak hukum yang memihak pada perbaikan kualitas bangsa dan negara.
Artidjo Alkostar adalah sosok langka yang masih ada di Indonesia. Dengan semangat kejujurannya, ia tak kenal lelah berjuang untuk membebaskan republik ini dari ancaman para koruptor. Dalam rangka belajar kejujuran dainya, kami hadirkan buku SOGOK AKU KAU KUTANGKAP: NOVEL BIOGRAFI ARTIDJO ALKOSTAR.
Notes: Review Buku “AKU KAU KUTANGKAP: NOVEL BIOGRAFI ARTIDJO ALKOSTAR”
