Politik

Soal Ketidakdisiplinan Anggota DPR, Ahmad Muzani: Harusnya Fraksi Bisa Berikan Punishment

NUSANTARANEWS.CO – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa ketidakdisiplinan sejumlah Anggota DPR memang menjadi masalah klasik. Akibat ketidakdisiplinan itu, menurut Muzani, akhirnya banyak Rancangan Undang-Undang (RUU) maupun Revisi UU yang mangkrak.

“Ya kalau disiplin anggota itu problem lama di DPR, memang problemnya kemalasan teman-teman untuk rapat di komisi, sehingga menghambat produktifitas,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Di fraksi Partai Gerindra sendiri, Muzani mengatakan, dirinya sudah memberikan instruksi kepada para anggota fraksinya agar selalu hadir di setiap rapat baik di komisi maupun di paripurna.

“Di Gerindra sendiri kami terus menerus mengingatkan pada para anggota fraksi Gerindra untuk selalu hadir secara fisik di rapat, karena itu bentuk tanggungjawab kepada konstituen, kepada partai dan tentu saja kepada Tuhan,” ujarnya.

Meskipun tidak memberikan kontribusi ide ataupun gagasan saat rapat, namun menurut Muzani, dengan kehadiran dalam rapat setidaknya ada absensi dalam pengesahan sebuah UU.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Serentak, Ribuan Orang Gelar Acara Indonesia Berdoa

“Dia harus hadir secara fisik, meskipun tidak berkontribusi secara pikiran, itu soal kedua, tetapi yang paling penting dia bisa berkontribusi secara fisik, dia harus hadir. Karena absensi anggota DPR itu akan menentukan keabsahan pembahasan, kalau dia tidak ikut ngomong itu soal lain, barangkali dia belum punya ide dan gagasan, tapi yang jelas hadir fisik itu penting. Syukur-syukur ya hadir fisik dan juga memiliki ide-ide dan gagasan juga,” katanya menjelaskan.

Oleh karena itu, Muzani selalu memberikan dorongan kepada anggota fraksinya untuk selalu hadir di setiap agenda rapat. “Kemudian tentu yang kedua kita minta teman-teman yang hadir juga mengambil prakarsa dengan ide-ide dan pendapat-pendapat yang bagus,” ujarnya.

Sedangkan terkait para Anggota DPR yang masih membandel dan selalu tidak menghadiri rapat, Muzani menyebutkan, untuk mengatasi persoalan tersebut memang ketegasan ada di tangan ketua fraksi masing-masing.

“Solusinya itu di fraksi, karena fraksi itu memiliki kaitan langsung dan yang bisa menghukum, apakah memindahkan komisi ataupun apa dan seterusnya. Yang memiliki kewenangan untuk memberikan dorongan bahkan memberikan reward dan punishment itu ya fraksi. Jadi yang harus mendorong itu ya tiap-tiap fraksi, kira-kira seperti itu,” ungkapnya lagi.

Baca Juga:  Tangkis “Serangan” Paslon 01 dengan Data dan Fakta Akurat, Khofifah-Emil The Best

Muzani menegaskan, di Fraksi Partai Gerindra telah menerapkan aturan kedisiplinan. “Saya selalu terus menerus mendapatkan laporan dari badan kehormatan (MKD), kami selalu mengingatkan mereka-mereka yang absensinya rendah. Memang masih ada yang absensinya rendah, kami punya datanya. Kemudian kami lakukan pembinaan dan dorongan supaya dia aktif memiliki kesadaran untuk hadir,” katanya.

Sedangkan terkait metode dan pembinaan seperti apa yang diterapkan Fraksi Partai Gerindra, Muzani menambahkan, setiap anggota DPR Fraksi Gerindra yang malas akan diinterogasi apa alasan ketidakhadirannya.

“Ya kita tanya apa masalahnya kenapa dia jarang hadir, apakah sakit? Apakah ada problem? Sehingga menghambat dia jarang datang, atau ada kesibukan lain apa. Kalau sakit tentu saja kita bisa paham, tapi kalau ada kesibukan lain ya kita ingatkan bahwa dia punya tanggung jawab sebagai anggota dewan, punya tugas konstitusi,” ujarnya. (Deni)

Related Posts

1 of 4