NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo mendesak agar DPR RI periode 2014-2019 transparan dalam penggunaan anggaran selama ini. Dia mengatakan anggota DPR inefisiensi.
Sigit menilai ada pola penghamburan uang rakyat melalui kunjungan kerja yang tidak transparan dan tidak wajib dipertanggungjawabkan.
Tim caleg PSI meminta DPR untuk membuka anggaran dan laporan seluruh kunjungan kerja di masa reses maupun di luar masa reses.
Baca juga: Formappi: Kinerja DPR RI 2014-2019 Paling Buruk
Baik di dalam maupun di luar negeri. PSI juga meminta agar DPR membuka seluruh biaya yang digunakan untuk rapat-rapat penyusunan RUU.
“Selama ini banyak anggota DPR yang mencoba berkilah soal in-efisiensi ini. Dengan dibukanya penggunaan anggaran secara transparan, rakyat bisa menilai sendiri apakah DPR kita sudah bekerja secara efisien atau belum,” kata Sigit dalam keterangannya, Jumat (7/12/2018).
Baca juga: Formappi: Sepanjang Tahun 2017, Kinerja DPR Buruk
Dirinya menegaskan bahwa permintaan untuk membuka penggunaan anggaran DPR ni sesuai dengan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“DPR merupakan salah satu badan publik yang wajib membuka akses atas informasi publik, baik secara aktif tanpa didahului permohonan, maupun secara pasif atas permohonan masyarakat,” sambungnya.
Sebagai informasi pada Jumat (7/12) sejumlah politisi dari PSI menyambangi gsdung DPR. Mereka antara lain, Rian Ernest, Sigit Widodo dan Mikhail Gorbachev Dom.
Dalam kunjungannya itu mereka menuntut DPR RI diantaranya melakukan transparansi anggaran. Karena selama ini PSI menilai kelinerja DPR RI tak efesien.
Pewarta: Romandhon
Editor: Banyu Asqalani