Peristiwa

Skandal Korupsi PT Telkom Ini Diduga Belum Tersentuh Hukum

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dalam memori kolektif publik, saat ini dinilai masih banyak kejahatan mega korupsi yang terjadi di tubuh PT. Telkom. Dan ironisnya menurut Direktur Eksekutif Indonesian Club Gigih Guntoro, skandal praktik kejahatan korupsi itu belum tersentuh hukum sampai sekarang.

Untuk itu, dirinya mengatakan bahwa penting untuk dibeberkan kembali memori kolektif terhadap kejahatan korupsi PT. Telkom di masa lalu agar kejahatan serupa oleh para mafia telekomunikasi di PT. Telkom tak kembali terulang. Apalagi menjelang momentum Pemilu 2019.

Salah satu kasus-kasus megakorupsi di tubuh Telkom yang sampai saat ini belum tersentuh hukum adalah terkait PT. Dayamitra Telekomunikasi (mitratel) yang menjadi tumbal mega korupsi.

Gigih menjelaskan bahwa mega korupsi take over kepemilikan saham di PT. Tower Bersama Infrastrukur Group (TBIG) adalah satu diantara yang belum tersentuh hukum.  Sebagaimana diketahui kebijakan PT Telkom yang menyerahkan pangsa bisnis PT. Dayamitra Telkom (Mitratel) yang merupakan anak perusahaan Telkom yang bergerak pada penyewaan/penyediaan BTS kepada PT. TBIG adalah kontraproduktif dengan peluang pasar penyewaan bisnis BTS yang menjanjikan.

Baca Juga:  Kekeringan Panjang, Naufal Alghifary Beber Banyak Desa di Pasuruan Butuh Air Bersih

“Karena pasar sudah diserahkan ke PT. TBIG, maka membawa implikasi pada capaian omset yang mencapai 2 triliun pada tahun 2012. Sehingga kapitalisasi market atas lompatan saham mencapai 27 triliun,” kata Gigih, Senin (2/10/2017).

Praktek lain, lanjut dia adalah rencana Mitratel untuk IPO (go publik) tahun 2012 dibatalkan oleh direksi baru. Rencana Telkom Indonesia suntik modal kerja Rp. 2 triliun ke Mitratel juga dibatalkan. Padahal dengan suntik Rp. 2 triliun ke Mitratel dan melalui IPO, Mitratel akan jadi perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi kelas dunia.

“Sebaliknya, Direksi Telkom Indonesia pada waktu itu justru membesarkan PT. TBIG. Rekayasa perampokan uang negara dengan modus canggih ini semata-mata untuk kepentingan pribadi dan perisapan politik 2014 dengan menghancurkan BUMN Telkom,” tegasnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 4