NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Analis Pertahanan dan Alutsista TNI, Jagarin Pane menyambut baik kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam proses penyelesaian pengadaan 2 (dua) kapal perang Fregate Iver Class dari Denmark. Dimana dalam waktu dekat dinyatakan akan ada kepastian kontraknya.
“Berkunjung sampai dua kali ke pabrikannya, Kementerian Pertahanan saat ini sedang menuju tahap akhir proses pengadaan 2 kapal perang Fregate Iver Class dari Denmark. Dan dalam waktu dekat akan ada kepastian kontraknya,” tutur Jagarin seperti dikutip nusantaranews.co dari situs pribadinya, Jumat (5/4/2019).
Baca Juga:
- Pasca KRI Bung Tomo 357 Digertak, Armada Tempur TNI AL Mesti Dikuatkan
- Analis Alutsista Sebut Upgrade F16 Blok 15 OCU Perkuat Taji Angkatan Udara Indonesia
- Mengenal Alutsista Tua Meriam S60 Indonesia Mbahnya S400 Buatan Rusia
“Kita sambut gembira karena kapal perang jenis ini adalah striking force yang setara dengan kekuatan kawasan Asean,” imbuhnya.
Menurut Jagarin, langkah Kemhan ini patut diapresiasi dan didukung demi kewibawaan teritori laut Indonesia yang bermarwah dan disegani. “Harus begitu supaya kewibawaan teritori laut kita semakin bermarwah dan disegani,” tegasnya.
Apalagi, lanjut Jagarin, anggaran sudah disediakan US$ 750 juta. Walaupun anggaran tersebut belum termasuk paket persenjataannya.
“Tidak apa-apa, 2 KRI Martadinata Class produksi bersama PAL dan Damen Schelde Belanda yang sudah operasional selama 2 tahun baru sekarang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataannya. Dalam waktu dekat diprediksi akan ada lanjutan penambahan Martadinata Class sebanyak 2 unit lagi,” kata Jagarin.
Diketahui, varian dari Iver Huitfeldt-Class Denmark telah muncul sebagai unggulan dalam program akuisisi 2 kapal fregat senilai US $ 720 juta di Indonesia tersebt. Pengembangan itu mengikuti perjanjian kerjasama industri pertahanan yang ditandatangani antara Odense Maritime Technology Denmark dan Pusat Desain Angkatan Laut Indonesia.
Sepotong korespondensi yang tidak dirahasiakan antara Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dan sekretaris kabinet Presiden RI yang diberikan kepada IHS Jane pada 13 Maret 2019 lalu menjadikan kasus untuk Iver Huitfeldt-Class sebagai salah satu yang memiliki “kemampuan tempur yang andal dan dapat beroperasi di zona ekonomi eksklusif Indonesia yang ekstrim”.
“Mengacu pada program akuisisi fregat TNI-AL, dan bagaimana kita sekarang mendekati tahun terakhir dari rencana strategis 2015-2019 tanpa keputusan, dengan ini kami ingin meminta pertemuan (dengan kabinet) tertutup untuk membahas lebih lanjut rencana akuisisi fregat ini”, bunyi korespondensi itu.
Pertemuan yang semula diminta pada 5 Maret 2019, juga akan digunakan oleh para pejabat Departemen Pertahanan untuk mempresentasikan kasus mereka lebih lanjut untuk memilih varian Iver Huitfeldt-Class yang ditawarkan oleh perusahaan Denmark, Odense Maritime Technology (OMT), termasuk spesifikasi teknisnya. (mys/nn)
Editor: Achmad S.