Peristiwa

Selamat Jalan Mas Adi Kurdi

Selamat jalan Mas Adi Kurdi
Selamat jalan Mas Adi Kurdi (duduk paling ujung), di tengah Pak Taufik Ismail, dan Cak Nun dalam kegiatan tahunan “Rindu Rendra 2019” di Gedung PPHUI (Pusat Perfilman H. Usmar Ismail) Jakarta/Foto: Cak Nun.Com

NUSATARANEWS.CO, Jakarta – Selamat jalan Mas Adi Kurdi. Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan di tanah air. Aktor senior Agustinus Adi Kurdi yang lebih dikenal dengan Adi Kurdi meninggal dunia pada usia 71 tahun, Jumat (8/5) pukul 11.31 WIB.

Alumnus School of Art, Theater Program New York University ini dikabarkan meninggal dunia karena serangan stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta. Kabar tersebut disampaikan oleh Romo Yustinus Sulistiadi Pr, kerabat Adi Kurdi.

Adi Kurdi yang semenjak muda sangat mengagumi WS Rendra Sang Pencerah Akal Sehat kemudian bergabung dengan Bengkel Teater untuk belajar dengan sang guru. Berkat kesungguhan dan kerja kerasnya berlatih teater, Adi Kurdi akhirnya dipercaya oleh Sang Burung Merak menjadi pemeran utama dalam pementasan teater Kisah Perjuangan Suku Naga yang begitu terkenal.

Sejak itu, nama Adi Kurdi mulai populer dalam jagat teater Indonesia. Penampilannya selalu ditunggu dan menjadi jaminan sukses setiap pementasan teater.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Penampilan Adi Kurdi di layar lebar juga mulai menarik perhatian semenjak ia membintangi film Gadis Penakluk (1980) yang membuat namanya masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981. Demikian pula ketika turut membingani film Putri Seorang Jendral (1981).

Setelah itu, berturut-turut puluhan film dan sinteron pun mulai dibintanginya antara lain: Bukan Istri Pilihan (1981); Bunga Bangsa (1982); RA Kartini (1982); Hatiku Bukan Pualam (1985); Opera Jakarta (1985); Beri Aku Waktu (1986); Oeroeg (1993); Surat untuk Bidadari (1994); Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002); 3 Hari untuk Selamanya (2007); Anak-Anak Borobudur (2007); Ratu Kostmopolitan (2010); Finding Srimulat (2013); Kapan Kawin ? (2015); Bulan di Atas Kuburan (2015); dan Triangle the Dark Side (2016), serta sinetron Sebening Air Matanya (1993); Keluarga Cemara (1997); Ali Topan Anak Jalanan (1997) dan Masalembo (2015).

Ketika memerankan tokoh Abah dalam sineron Keluarga Cemara pada tahun 1990-an, nama Adi Kurdi semakin tersohor dalam jagat pefilman nasional.

Baca Juga:  Rawan Timbulkan Bencana di Jawa Timur, Inilah Yang Dilakukan Jika Musim La Nina

Terakhir, Adi Kurdi membintangi film “Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah” di mana dirinya kembali reuni dengan para sinetron Keluarga Cemara yang seharusnya sudah tayang pada 16 April 2020 lalu.

Meski sudah sering berkecimpung dalam dunia layar lebar, sosok Adi Kurdi tampaknya tetap lebih kental sebagai aktor watak dalam dunia teater.

Selamat jalan Mas Adi. Segenap awak portal berita Nusantarannews.co menyampaikan duka yang mendalam dan sangat berterima kasih atas segala bimbingan dan kesabarannya Mas Adi dalam mendukung kegiatan tahunan “Rindu Redra”. Semoga amal ibadah Mas Adi diterima Tuhan Yang Maha Pengasih. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049