InspirasiSpiritual

Asoe Lhok di Zaman Nabi Adam

Asoe Lhok di Zaman Nabi Adam
Asoe Lhok di Zaman Nabi Adam. Ilustrasi dari cover buku Peter J. Awn, “Tragedi Setan; Iblis dalam Psikologi Sufi”

Asoe Lhok di Zaman Nabi Adam

Siapa yang tidak tahu dengan sebutan Adam, ya, tentu siapa saja semua manusia pernah dan sering mendengar sebutan kata Adam, ia adalah ayah dan nenek moyang seluruh umat manusia di muka bumi, tidak hanya orang muslim, non muslim pun sering mendengar sebutan nama Adam, Adam bagi umat Islam adalah merupakan Nabi yang pertama di ciptakan oleh Allah Swt di antara Nabi-nabi lain.
Oleh: Akhi Zul

Sangat banyak cerita yang mengkisahkan proses di ciptakannya Nabi Adam Alaihissalam di buku-buku tarikh (sejarah) Nabi 25 yang wajib di ketahui, dan kisah tentang Nabi Adam juga sering di sampaikan di dalam mimbar khutbah, ceramah- ceramah agama ataupun artikel-artikel Islam di internet.

Sebelum diciptakannya Adam Alaihissallam, Allah Azza wa Jalla terlebih dahulu mengabarkan kepada para Malaikat-Nya bahwa Dia akan menciptakannya manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Mendengar ini, para Malaikat bertanya kepada Allah tentang hikmah penciptaan manusia di muka bumi, padahal para Malaikat terus-menerus beribadah dengan memuji dan bertasbih kepada Allah Swt tanpa henti dan tidak pernah berbuat durhaka kepada-Nya, sementara manusia ada kemungkinan akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi.

Menjawab ini, Allah Swt mengatakan kepada mereka bahwa Dia Azza wa Jalla  lebih mengetahui tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh para Malaikat. Sebagaimana Firman-Nya :

Ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allâh berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al Baqarah : 30 )

Baca Juga:  Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan

Sebelum di menciptakannya Nabi Adam Alaihissalam Allah Swt telah menciptakan terlebih dahulu malaikat yang berasal dari cahaya, dan jin yang berasal dari api, kemudian Allah menciptakan manusia dari tanah yang selanjutnya ditiupkan ruh kedalamnya, hingga akhirnya jadilah Adam. Setelah Adam diciptakan oleh Allah Swt, Allah memberikan pengetahuan tentang alam semesta yang tidak pernah sebelumnya diberikan kepada makhluk lain.

Ketika ruh sudah bersemanyam di dalam jasad Adam maka ketika itu Allah perintahkan kepada Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, saat itu juga semua Malaikat menuruti, patuh dan taat kepada perintah Allah untuk bersujud kapada Adam, Namun berbeda dengan makhluk Allah yang bersanam Jin, dia menolak melakukan hal tersebut. Karena ia merasa hal itu sangatlah tidak pantas baginya dan sebab ia merasa lebih mulia dari Adam, ia diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah.

Selain jin merasa lebih mulia dari pada Adam, karena proses pencipataanya, ia juga merasa dirinya lebih tua, lebih lama berada di syurganya Allah, ibaratnya orang yang di tuakan dan sudah lama menempati suatu tempat, jika di bahasakan ke zaman sekarang khsususnya di Aceh adalah “Asoe Lhok”.

Asoe Lhok bukan berarti “Isi Dalam”. Namun asoe lhok yang di maksud disini adalah orang yang sudah menetap di suatu tempat dari awal mula ada tempat tersebut hingga turun temurun mendiami di tempat tersebut, jika dulu pada masa Nabi Muhammad Saw juga kita kenal dengan sebutan kaum Anshor. Sedangkan orang yang datang belakangan atau berhijrah ke suatu daerah  adalah kaum Muhajirin, dalam bahasa Aceh di kenal dengan sebutan “Ureung Tamong”.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung dan Masyarakat Gelar Istighosah Tolak Bala Penyakit, untuk Desa Lebih Baik

Dewasa ini kita sering mendengar sebutan asoe lhok dalam perbincangan seseorang baik secara langung atau tidak, apalagi di media online, tidak jarang juga lewat di beranda  face book, instagram maupun twitter. Dan bukanlah hal yang tabu lagi jika kata tersebut sering terdengar di telinga orang Aceh.

Hidup dalam roda bermasyarakat tentu ada kumpulan individu, yang terdiri dari berbagai golongan maupun kalangan yang tinggal dalam satu wilayah, yang membentuk suatu interaksi didalamnya. Artinya adalah bahwa dalam kehidupan masyarakat tidak mungkin hanya ada satu kelompok masyarakat saja, setiap masyarakat pasti memiliki beragam latar belakang yang berbeda.

Penggunaan kata asoe lhok kerab terdengar ketika ada peristiwa atau suatu kejadian yang melibatkan orang banyak atau perwakilan di antara kelompok tadi, maka kebiasaanya dan sering dijumpai antara kelompok asoe lhok dan ureng tamong, itu lebih dominan tuntutannya harus untuk kelompok asoe lhok. Sehingga tak jarang juga di sini terjadi pertikaian di anntara asoe lhok dan ureng tamong,, bahkan terkadang sampai kepada melibatkan pihak ketiga untuk memediasi atau mendamaikan dua kelompok ini. Walaupun melibatkan pihak ketiga untuk mendamaikan mereka, tetapi sangat jarang hasil keputusan dan kesepakatan berpihakan kepada  ureng tamong, melainkan dominannya berpihakan tetap kepada asoe lhok.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung dan Masyarakat Gelar Istighosah Tolak Bala Penyakit, untuk Desa Lebih Baik

Sebagai muslim yang bijak dan menghargai satu sama lain, tentu penggunaan kata asoe lhok bukanlah hal yang utama, karena kepentingan hidup rukun dengan tetangga, saudara, kerabatklah yang sangat di utamakan. Ketika hungan tali silahturrahim sudah retak tak lagi rekat seperti sebelumnya sinilah munculnya ego masing-masing individu untuk meminta maaf duluan dan saling memaafkan.

Bukankah cukup menjadi pelajaran dan hikmah bagi semua manusia, dari kisah Jin yang sombong nan egonya, ketika di perintahkan oleh Allah Swt untuk sujud kepada Nabi Adam, tetapi karena ia menggangap dirinya lebih mulia dan merasa orang lama (asoe lhok) yang duluan tinggal di syurga maka ia enggan dan tidak sudi untuk menuruti perintah Allah Swt agar sujud kepada Nabi Adam. Karena keangkuhan dan kesombongannya itu Allah murka kepadanya, Allah beri hukuman kepada jin untuk keluar dari pada syurganya-Nya.

Ternyata asoe lhok pada zaman awal mula di ciptakannya Nabi Adam sudah ada karakter tersebut yang dipraktekkan oleh makhluk Allah bernama Jin, semoga praktek-praktek asoe lhok di zaman sekarang ini tidaklah semirip atau berlebihan dengan yang pernah diprakreknya oleh jin hingga mengundang murka Allah. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Swt. Aamiin

Penulis: Akhi Zul. Mahasiswa Prodi IAI (Fiqh Modren) Pascasarjana UIN Ar Raniry B.Aceh dan Anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Meuredu (IPEMADU)

Related Posts

1 of 3,049