Budaya / SeniPuisi

Saat Burung Lain Pergi

Burung Burung Urban. (Foto: newstatesman.com)
Burung Burung Urban. (Foto: newstatesman.com)

Puisi Ai Sahidah

Hanya Suara Angin

Tidak ada kata malam itu
Hanya suara sepatu angin
Yang berisik menabrak daun telingaku
Mungkin dia takut
Aku kan menatapnya tanpa henti
Atau dia peduli aku
Agar kunikmati obrolan bersama sepi

Purwokerto, 5 Mei 2018

Terserah Angin

Kucoba bertanya pada daun
Yang jatuh di atas lengan kananku sore itu
Siapa yang menyuruhku jatuh menimpaku?
Katanya tidak tahu
Aku tanya lagi
Apa itu keinginanmu?
Dia bilang aku jatuh terserah angin
Mungkin jatuh tepat di bawah dahan
Ke kanan atau ke kiri

Purwokerto, 5 Mei 2018

Saat Burung Lain Pergi

Senja itu cerobong asap mulai mengepul
Burung-burung lain mulai pergi
Sedang aku masih mematung
Aku merasa tidak terganggu
Dengan ulah cerobong asap itu
Aku juga tidak khawatir
Bulu putihku menjadi abu-abu
Entah
Aku telah jatuh hati pada cerobong asap itu
Mungkinkah
Karena warnanya yang keemasan?
Tidak, itu karat yang menguning
Mungkin karena aku sering melihatnya
Dan bertengger di dekatnya

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Purwokerto, 5 Mei 2018

 

Ilalang

Entah sejak kapan
Aku ilalang
Tumbuh di tanah gersang
Tumbuh di halaman rumah
Yang basah
Juga di antara celah-celah
Batu kerikil
Tumbuh di manapun akarku bisa menjalar

Purwokerto, 5 Mei 2018

Sejak Elang Menutup Mata

Sejak elang menutup mata
Padahal ia tidak buta
Anak-anaknya yang menunggu di sarang
Di atas pohon itu
Menggelepar-gelepar lapar

Mungkin elang salah jalan pulang
Hingga yang kenyang
Bukan mereka anaknya
Atau elang sengaja
Tak peduli mereka dan derita

Purwokerto, 10 April 2018

Ai Sahidah lahir di Cikalong, Tasikmalaya, 30 April 1999. Dia tercatat sebagai Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Purwokerto. Dia tergabung dalam Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) STAIN Press, dan tergabung dalan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) OBSESI, serta terdaftar sebagai anggota divisi kaligrafi dan tilawah PIQSI. Puisinya pernah di muat di Nusantara News. Alamat rumahnya di Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan sekarang tinggal di Bobosan, Purwokerto Utara.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,252