Puisi Bangsat
Puisi Robiatul Adawiyah
Hari ini malaikat cuti
Sang pencatat baik sedang tidur
Sajakku penuh dosa tuan
Ia telanjang, memamerkan lekuk payudaranya.
Bahkan koma yang biasanya menyekat
Menjadi terangsang menyentuh huruf.
Tuhan,
Sudahkan kau kembali dari pasar?
Jangan pulang dulu
Belikan aku takdir baik selusin
Nanti aku bayar dengan ibadah.
Sekarang, aku belum selesai khilaf
Pergelanganku masih saja desak-desakan
Jangan suruh malaikatmu kerja dulu
Katanya, sayapnya lagi dijemur.
Terima kasih Tuhan
Terima kasih Malaikat
Semoga sayapmu cepat kering
Aku mau ngopi nanti saja
Sekarang, aku mau mati dulu
Mumpung masih jam 5 Subuh
Biar makamku tak macet
Sama yang sok sekolah
Sama yang sok berangkat kerja
Duluan ya sajak
Duluan ya hidup
Hati-hati dan jangan nakal.
Jakarta, 22 Juli 2016
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Robiatul Adawiyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta Timur. Penyuki kopi tanpa gula, puisi dan prosa.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]
NB: Lukisan Asli untuk Ilustrasi lihat di Sini