Puisi Adenar Dirham
Risalah Selembar Uang
selembar uang yang kau tanam di perigi rumahku telah hilang
menjejaki usia di balik bebatuan meresapi rongga-rongga jalang
sudah kuterka, kalimat-kalimatmu menyentuhku begitu usang
di setiap labirin bumi yang kau beri doa menyisakan ambalang
selembar uang yang kau beri padaku di suatu dermaga tua
telah menggoreskan beribu cinta dari dendam yang tak terbalas
kini, setiap pori-pori langit berbicara dengan gemintangnya
aku terpekur membayangi sepi dikandung rahim sendiri
selembar uang yang kau risalahkan ke dalam lubuk jiwaku
sempat kurasakan dalam kalbu bersama angka-angka itu
dan kusebut uang seratus ribu bersemayam di kantong keserakahan
hanya saja uang seribu tekun bersembahyang di rumah tuhan
si miskin dari silsilah yang begitu suram memintal pahala di sini
tempat tuhan merangkul hamba-hambanya di singgasana-nya
si kaya dari silsilah yang dermawan berusaha menyuap istana
tempat tuhan menaruh murka pada setiap jiwa yang tak suci
(Jakarta, 2017)
Di Mistar Gawang
di mistar gawang ini
aku telah menjemput bola
dari sekian lama
waktu belum memberi
isyarat; jalan raga
sujudku penuh syukur
dalam naungan ilahi
sejak rumput hijau melambai
seperti mimpi
kala udara berputar
gol melahirkan tangis
haru-biru melesap; melindap
dalam sekejap
kupetik gemintang
yang berasal dari palung jiwa
(Yogyakarta, 2017)
Adenar Dirham, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta prodi Manajemen Pendidikan Islam (S1). Karya-karyanya telah diterbitkan menjadi buku antologi bersama. Buku antologi puisi terbarunya, “Melukis Pelangi” (2017). Di kampusnya, ia mengasuh Komunitas Sastra Goresan Pena.