NUSANTARANEWS.CO – Emas Biru adalah program budidaya ikan dan hasil laut yang digagas Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Doni Monardo untuk masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Salah satu warga yang merasakan efek nyata dari program ini ialah Jefri Slamta. Apa pasal?
Jefri Slamta sukses mengantarkan anaknya studi di Fakultas Kedokteran yang merupakan cita-cita anaknya. Sekadar informasi, Jefri adalah salah satu yang pertama melakukan budidaya ikan melalui keramba jaring apung. Sudah beberapa kali panen, PNS Denma Kodam Pattimura itu telah mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah. Demikian seperti dilaporkan Detik tentang betapa program Emas Biru benar-benar menjanjikan.
Pekan lalu Jefri Slamta mengungkapkan bahwa panen pernah mencapai Rp35 sampai Rp65 juta. “Saya sebenarnya sudah mulai dari tahun 2009, tapi pakai botol bekas kerambanya,” ungkap Jefri.
Dari bantuan Kodam, kata dia, panen hampir 400 kg. Terutama setelah dirinya mendapat bantuan berupa Keramba dan bibit ikan. Jefri membudidaya ikan Kerapu. Hasilnya, sekali panen bisa mencapai Rp30 juta. Bahkan, warga binaan Kodam Pattimura lainnya bisa mencapai Rp60 juta sekali panen.
Hasil budidaya yang dilakukan banyak yang diekspor. “Sekarang sudah ada 14 kelompok warga binaan di sini. Saya ditunjuk menjadi koordinator lapangan,” ujar Jefri.
Selain memberi bantuan Keramba dan bibit ikan, Kodam Pattimura juga melakukan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat. “Sejak Program Emas Biru bapak Pangdam, sudah empat kali pelatihan. Pelatihan Budidaya ikan untuk skala ekspor, lobster dan Kerapu. Babinsa diharapkan bisa membantu pembinaan kepada masyarakat. Karena potensi laut dapat menghasilkan uang,” papar Jefri.
Bagi Jefri, budidaya ikan adalah emas sungguhan. “Hasilnya sangat menjanjikan, kalau itu ditekuni. Disiplin, manajemen yang baik. Peluang pasar bagus, kita harus sabar. Kebanyakan memang mau instan. Tapi saya contohkan, saya tugas dinas, tapi setiap hari sisihkan waktu di Keramba untuk beri makan ikan,” demikian Jefri.
“Dengan budidaya ikan, bisa meningkatkan ekonomi kita. Harga ikan ini diekspor ada yang bisa sampai Rp700 ribu per kg. Itu lebih dari harga emas. Program ini yang digaungkan Pangdam,” kisah Jefri.
Kapendam Pattimura, Kolonel Hasyim Lalhakim menjelaskan bahwa program Emas Biru dilaksanakan di sejumlah wilayah di Maluku dan Maluku Utara. Program ini sebagai upaya pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) yang dilakukan Pangdam Pattimura untuk peningkatan keamanan daerah setempat.
Selain program Emas Biru, program lain yang digagas Mayjen Doni Monardo adalah Emas Hijau, program pembibitan tanaman. Kolonel Hasyim berharap pendekatan kesejahteraan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab, kata dia, kesejahteraan yang baik merupakan salah satu aspek penting guna menjaga keamanan. Seperti diberitakan sebelumnya, program Emas Biru dan Emas Hijau merupakan dua program yang digagas Mayjen Doni Monardo untuk meretas jalan damai konflik antar warga Desa Mamala dan Morela yang sudah berlangsung sejak lama. Program ini terbukti sukses mendamaikan warga kedua desa tersebut, dan mereka telah hidup berdampingan serta bersaudara, dan juga saling tolong menolong. (eriec dieda/red)