Lintas NusaPeristiwaTerbaru

Peringatan Hut RI Ke 71 Di Basis RMS

NUSANTARANEWS.CO – Menteri BUMN Rini Soemarno dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Doni Monardo merayakan HUT RI ke-71 di Desa Aboru, Pulau Haruku, Maluku Tengah. Dalam perayaan itu, hadir pula Dirut PT Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. Warga Aboru sangat antusias terhadap perayaan HUT RI ke 71 tersebut. Bahkan siswa TK yang tadinya hanya menonton kemudian turut serta mengikuti upacara peringatan HUT RI. Anak-anak kecil ini rela berpanas-panasan hingga akhirnya pihak Kodam Pattimura memindahkan mereka di bawah tenda.

Seperti dilaporkan oleh detik.com, PT Bank Mandiri yang difasilitasi oleh Kementerian BUMN dan Kodam Pattimura memberikan sejumlah bantuan. Seperti penyerahan secara seremoni bantuan Bedah Rumah untuk para veteran. Juga bantuan bagi mantan atlet yang mengharumkan nama Maluku dan Maluku Utara.

Program CSR Bank Mandiri juga memberikan bantuan untuk pipanisasi saluran air bersih karena di Haruku ternyata masih belum tersedia. Selain itu juga dilakukan pembuatan 10 MCK yang tersebar di desa-desa yang ada di Pulau Haruku. Menteri Rini langsung melakukan peletakan batu pertama di salah satu lokasi pembangunannya. Bahkan pasukan pengibar bendera pun mendapat beasiswa sebesar Rp 5 juta per orang.

Baca Juga:  Dukung Duet Gus Fawait-Anang Hermansyah, Partai Gelora Gelar Deklarasi

Dengan hadir di Pulau Kecil yang cukup jauh dari perkotaan, Rini mengaku sangat senang. Ia pun mengaku bisa lebih memaknai apa arti kemerdekaan.

Betapa tidak, untuk sampai ke pulau Haruku, rombongan dari Ambon harus menyeberang sekitar 1,5 jam dengan kapal feri. Dari desa Aboru, rombongan kemudian kembali menempuh perjalanan darat kurang lebih sejauh 10 km untuk sampai di lokasi acara.

Perjalanan yang cukup melelahkan tersebut terbayar dengan pemandangan desa yang indah. Hamparan bibir pantai di sepanjang wilayah Aboru membuat pengunjung terkesima. Tidak heran bila Menteri Rini meminta rombongan untuk berfoto dengan latar belakang lautan.

Kegiatan peringatan Hut RI ke 71 di Pulau Haruku merupakan bentuk konkrit dari kehadiran pemerintah pusat di daerah. Sejak MayJen Doni Monardo menjadi Pangdam XVI/Pattimura, wajah keras militer di wilayah Maluku menjadi lebih bersahabat dengan rakyat. Bahkan Panglima telah menjalankan program kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah Kodam Pattimura. (Baca: MayJen TNI Doni Monardo Membangun Maluku Dengan Pola Keamanan dan Kesejahteraan).

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

Sebagai informasi, desa Aboru menjadi fokus pendampingan karena daerah ini dikenal sebagai basis dari kelompok RMS. Bahkan pada tahun 2007, enam orang warga Aboru ditangkap karena mengibarkan Bendera RMS ketika menarikan Cakalele di depan Presiden SBY.

Menurut seorang pelaku penari Cakalele yang sudah bebas, Josias Sinay (50), yang mengaku telah bertobat, menceritakan bahwa puluhan tahun mengikuti paham separatis justru membuatnya menderita. Saya malah dipenjara, mengorbankan anak-anak, ujarnya. Menurut Josias, dirinya bergabung dengan RMS karena merasa tidak ada keadilan dan perhatian dari pemerintah di Pulau Haruku. Namun kini, Josias mengaku sangat gembira dengan program dan pembinaan yang dilakukan oleh Kodam Pattimura. Apalagi sekarang dengan kehadiran seorang menteri, tentu membuat warga setempat merasa diperhatikan.

Pada HUT RI ke-71 ini, Josias dan teman-teman mantan separatis RMS mengaku bahwa mereka bisa lebih memaknai apa arti kemerdekaan itu. Mereka berharap jangan cuma di Aboru yang diperhatikan, tapi juga di desa-desa tetangga, supaya tidak ada kecemburuan dan kecurigaan, pungkasnya.(Banyu)

Related Posts