Lintas NusaTerbaru

Prosperity Approach Kodam Pattimura Sukses Damaikan Maluku

NUSANTARANEWS.CO – Metode pendekatan Pangdam Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo berhasil mendamaikan konflik antara Desa Mamala dan Morela di Kabupaten Maluku Tengah. Konflik kedua desa itu sudah berlangsung lama, bahkan puluhan tahun sebelum akhirnya damai setelah difasilitasi Kodam XVI/Pattimura.

Diketahui, sejak awal kepemimpinannya, Mayjen Doni memang ingin mengedepankan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) untuk warga untuk kepentingan menjaga keamanan demi pertahanan negara. Pendekatan itu berupa program Emas Biru atau budi daya ikan dan hasil laut serta pendekatan Emas Hijau atau pembibitan tanaman.

Kedua program itu pertama kali menyasar warga Desa Mamala dan Morela untuk dilakukan pembinaan sekaligus menghapus konflik yang sudah menahun. Alhasil, kedua program tersebut benar-benar efektif dan solutif untuk mempererat hubungan kedua desa karena berbagai pelatihan dan pembinaan dilakukan secara bersama-sama. Mayjen Doni beserta jajarannya punya andil besar dalam proses perdamaian, pelatihan dan pembinaan warga Desa Mamala dan Morela.

“Masyarakat sebenarnya sudah ada keinginan, dari tokoh adat dan agamanya, tapi nggak ada seorang figur yang bisa fasilitasi. Mereka butuh seorang tokoh. Dari pihak TNI tidak punya tendensi lain, beda dengan figur orang politik, pasti ada keinginan di balik itu. Saya lebih enjoy untuk kerjasama. Saya hanya ingin dua negeri itu bisa lebih aman,” kata Kepala Desa Hitu Lama, Salhana Pelu seperti dikutip Detik, Senin (22/8/2016).

Baca Juga:  Negara Dengan Waktu Puasa Tercepat dan Terlama Pada Ramadhan 1445 H

Peran besar Kodam Pattimura mendamaikan warga Mamala dan Morela diakui sendiri oleh Salhana Pelu. “Bersamaan dengan Emas Hijau dan Emas Biru, kami bertemu di satu titik; pelatihan dan pembudidayaan agar masyarakat punya kesibukan. Alhamdulillah kita sama-sama. Prosesnya nggak cuma sekali dua kali,” aku pria yang akrab disapa Sal ini.

Kini, warga Desa Mamala dan Morela, bahkan juga warga Hitu Lama benar-benar merasakan hasil dari program Emas Hijau dan Emas Biru yang digagas Kodam Pattimura.

“Hasilnya untuk masyarakat, bahkan saking banyaknya bukan cuma untuk dua negeri itu, negeri tetangga kebagian juga. Kita kebagian juga dikasih. Dampak secara langsung untuk kami jadi tenang dan nyaman. Kalau ada konflik, kedengaran korban di Mamala berapa dan Morela berapa, kita was-was. Sekarang keamanan lebih stabil untuk desa-desa tetangga. Kami menyebutnya itu Emas Putih yang dilakukan Panglima. Karena ketokohan beliau, bisa menyambung silahturahmi dua negeri. Berangkatkan umroh, itu wisata rohani. Itu ‘emas putih’. Itu sangat dirasakan dua negeri. Rumah-rumah yang rusak dibangun akibat konflik. Dengan ‘Emas Putih’, warga yang kehilangan keluarga bisa lebih ikhlas. Bukan sekedar materi, tapi kepeduliannya. Beliau kerahkan jejaring beliau. Jadi nggak cuma ngomong, langsung action. Karena kepedulian itu membuat warga menjadi lebih ikhlas,” papar Sal.

Baca Juga:  Anggaran Pembangunan Tugu Keris Capai 2,1 Miliar, Juhari Anggota DPRD Sumenep Minta Masyarakat Ikut Mengawasi

Sialana Yunan, Raja Morela juga mengakui keberhasilan program yang digagas Kodam Pattimura. Kata dia, Kodam Pattimura juga telah memfasilitasi terselenggaranya sejumlah kegiatan agama, budaya, dan pariwisata di kedua desa itu secara adil.

“Ada cara-cara beliau melakukan pendekatan. Ketika sumber dana itu ada, tapi tidak ada orang yang ambil dan beri itu ke lapisan masyarakat, maka tidak terlaksana. Pangdam yang mau. Itu kerja keras beliau, semua jajarannya. Entah bantuan fasilitas umum, atau menyentuh langsung ke masyarakat. Kena semua,” aku Yunan.

Yunan menambahkan, saat ini kondisi kedua desa sudah enak, sudah tidak ada lagi dendam dan saling curiga. “Kalau sekarang biaya berkurang tidak perlu naik speedboat. Ini berkat kerja keras Pak Pangdam dan jajarannya. Pak Dandim itu, Pak Danrem sering ke sini. Ada Emas Biru dan Hijau, dua negeri tersentuh. Terakhir Emas Putihnya, itu salah satu pembinaan. Rumah-rumah yang hancur diperbaiki. Mereka punya sentuhan semua,” urai Yunan.

Baca Juga:  Masuk Cagub Terkuat Versi ARCI, Khofifah: Insya Allah Jatim Cettar Jilid Dua

Kodam Pattimura terus melakukan pembinaan warga. Rencannya, Kodam Pattimura akan membangun empat rumah untuk Babinsa dan Babinkamtibnas guna menjaga agar perdamaian terus terjaga di Desa Mamala dan Morela. Dan Raja Mamala, Ramli Malawat merasa sangat lega dengan program yang digagas Kodam Pattimura.

“Banyak masyarakat merasa bahwa seperti inilah kehidupan yang betul-betul hidup. Mereka sudah bisa ke hutan ambil hasil bumi. Dulu karena takut, hasil panen mereka cengkeh, pala, banyak yang busuk,” ujar Ramli.

Untuk itu, Ramli secara khusus meminta Kodam Pattimura terus melakukan pendampingan. Ia juga mengapresiasi atas Emas Putih yang diberikan melalui perpanjangan tangan Mayjen Doni. “Kita minta harus didampingi terus, dikawal terus. Kita berdua kekuatan sampai mana, jadi kalau bisa dikawal terus. Warga kami sekarang lebih tenteram,” pinta Ramli.

Lebih lanjut, tak hanya di Desa Mamala dan Morella, Mayjen Doni juga melakukan pendekatan kesejahteraan di sejumlah daerah lain di Maluku dan Maluku Utara. Mayjen Doni berkomitmen penuh untuk membantu perdamaian. Alhasil, Desa Aboru, Pulau Haruku yang notabene dikenal sebagai basis kelompok separatis RMS sudah menyatakan kembali ke pangkuan Indonesia. Itu berkat pembinaan yang dilakukan Kodam Pattimura. (eriec dieda/selendang)

Related Posts

1 of 3,049