Berita UtamaEkonomiFeatured

Posisi Jack Ma Sebagai Penasehat e-Commerce Indonesia Dikhawatirkan Picu Konflik Kepentingan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Jack Ma telah diputuskan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu penasehat internasional untuk peta jalan (road map) e-commerce Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Jack Ma adalah pendiri Alibaba Group, perusahaan e-commerce besar di Cina. Jack Ma juga merupakan orang terkaya kedua di Cina.

Pengamat IT dan Multimedia Heru Sutadi mengatakan dengan hadirnya campur tangan Jack Ma di e-commerce Indonesia juga harus menjadi perhatian publik.

“Di sisi lain, posisi Jack Ma dikhawatirkan memiliki konflik kepentingan karena sudah memiliki dua bisnis yang telah dibeli yakni Lazada dan Tokopedia,” ujar Heru ketika dihubungi Nusantaranews, Selasa (29/8/2017).

Kendati demikian, Heru tak menampik jika kehadiran Jack Ma dapat memajukan startup e-commerce di Indonesia. Salah satunya, dengan menggelontorkan kucuran dana dan kepada dua industri tersebut.

“Kalau saya lihat namanya penasehat bisa saja memberikan arahan dan kalau bisa terus menggelontorkan investasi ke Indonesia. Namun di sisi lain, yang perlu khawatirkan Indonesia tidak bisa menjalani kemandirian ekonomi,” tutur dia.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Gus Fawait: Bukti Pemimpin Pilhan Rakyat

Heru mengakui, memang belakangan ini e-commerce Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat, begitupun dengan fintech. Meski demikian, memerlukan strategi jitu, dimana harus ada yang dibenahi di dalamnya jika ingin terus berkembang.

E-commerce mau maju ya infrastruktur dibenahi, literasi masyarakat ditingkatkan dan berikan trust pada pengguna serta ke depankan UMKM,” tuturnya.

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 5