Berita UtamaFeaturedMancanegara

Pemerintah Swedia Mempersiapkan Selebaran Ancaman Perang Bagi Warganya

NUSANTARANEWS.CO – Pemerintah Swedia saat ini tengah mempersiapkan selebaran yang akan disebarkan ke 4,7 juta rumah yang berisi peringatan akan ancaman perang di tengah agresi Rusia. Selebaran tersebut meminta warga Menurut Badan Kontengensi Sipil Swedia, langkah ini merupakan strategi terbaru untuk merespons agresi Rusia dan “situasi keamanan” di kawasan Baltik. Selebaran itu akan dipublikasikan pada akhir tahun ini.

Tujuan dari strategi baru itu adalah untuk mengedukasi warga Swedia tentang persiapan apa yang harus dilakukan seandainya terjadi sesuatu yang darurat. Selain selebaran, Swedia juga akan menyiapkan bunker dahulu digunakan pada masa Perang Dingin (Codl War), debagaimana dilansir CNN pada Rabu (17/1).

Menurut juru bicara Badan Kontegensi Sipil, selebaran itu juga memberikan tips praktis agar warga memiliki stok makanan, air, dan selimut di rumah masing-masing.

Swedia termasuk negara yang serius menginvestasikan diri di sektor pertahanan, terutama dengan memberlakukan wajib militer bagi warganya. Meski sempat dihentikan pada tahun 2010, namun dihidupkan kembali dengan sistem perekrutan sukarela. Tapi sejak tahun 2018, wajib militer kembali di berlakukan.

Baca Juga:  Kumpulkan Kader Potensial, Demokrat Tancap Gas Bahas Persiapan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan bahwa Rusia telah menunjukkan mereka siap menggunakan kekuatan militer untuk memenuhi tujuan-tujuan politik mereka. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, Swedia kemudian menaikkan anggaran pertahanannya.

Selain menaikkan aggaran pertahanannya, Swedia juga menggelar latihan perang terbesar dalam 20 tahun terakhir dengan sandi “Aurora17” yang melibatkan  sejumlah anggota NATO. Latihan tersebut digelar dengan kekuatan 19.000 tentara yang menghadapi serangan dari arah Timur pulau Baltik, Gotland, di dekat daratan utama Swedia.

“Keamanan terus berkembang ke arah buruk,” kata Micael Byden, Komandan angkatan bersenjata Swedia, sewaktu memaparkan rencana latihan perang 3 pekan tersebut.

Swedia dan negara Baltik lainnya sangat terganggu atas pencaplokan wilayah Krimea oleh Rusia pada tahun 2014. Mereka juga menentang sokongan Moskow terhadap gerilyawan di Ukraina Timur.

“Rusia adalah negara yang sangat mempengaruhi situasi keamanan di Eropa sekarang ini dengan sejumlah aksi mereka, seperti aneksasi Krimea dan pertempuran di Timur Ukraina, sehingga jelas kami memantau dengan seksama apa yang Rusia lakukan,” ujar Micael Byden. (Banyu)

Related Posts

1 of 3