Kesehatan

Pemerintah Kerjasama dengan Bank Dunia Atasi Masalah Stunting di Indonesia

Anak-anak di Kabupaten Asmat tengah menderita KLB Campak dan Gizi Buruk. Foto: Puspen TNI
Anak-anak di Kabupaten Asmat tengah menderita KLB Campak dan Gizi Buruk. Foto: Puspen TNI

NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018) guna membahas persoalan gangguan pertumbuhan pada anak (stunting) yang diderita balita Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengatakan stunting merupakan isi yang sangat penting sehingga harus dilakukan terobosan untuk menyelesaikannya.

Kasus stunting di Indonesia mulai menjadi perhatian pemerintah pasca ratusan anak suku Asmat di Papua meninggal dunia akibat busung lapar dan gizi buruk pada April 2018 lalu. Para pengamat menyebut angka stunting akibat gizi buruk yang menimpa anak-anak Indonesia adalah yang terburuk dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Baca juga: Angka Stunting Sudah 9 Juta Anak, Menteri Puan Berharap Pada Upaya WNPG 2018

Menurut data Bank Dunia, sebanyak 1 dari 3 anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting. Menurut data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), ada 9 juta anak Indonesia mengalami stunting atau kekurangan gizi, baik di perdesaan maupun perkotaan. Fakta ini mencerminkan bahwa perkembangan otak terganggu yang akan mempengaruhi peluang masa depan anak-anak.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Hadiri Rembug Stunting dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim

Stunting merupakan ancaman terhadap keberlanjutan generasi, sehingga bukanlah persoalan sepele. Menteri PMK Puan Maharani sendiri mengakui bahwa kasus malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting masih merupakan persoalan besar di Indonesia. Ia mengingatkan, persoalan stunting tidak saja menganggu pertumbuhan tumbuh anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kecerdasan, serta menimbulkan kerentanan terhadap penyakit tidak menular dan penurunan produktivitas pada usia dewasa.

Baca juga: Sekitar 9 Juta Anak Indonesia Stunting, Ini Sebuah Tragedi Bung!

Dalam pertemuannya dengan Presiden Bank Dunia di Istana Bogor, Presiden Jokowi meyakini Indonesia telah mengetahui cara menangani permasalahan stunting yang disebut telah menjadi tragedi di tanah air. Jokowi berharap bisa mendiskusikan cara-cara praktis yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan penggunaan teknologi serta pelibatan sektor swasta maupun masyarakat sipil.

“Kita tahu, di era abad 21 merupakan era telepon pintar dan media sosial bahkan juga pesawat drone dan kecerdasan buatan. Saya percaya penanganan masalah stunting ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi-teknologi yang saat ini tersedia secara luas,” kata Jokowi.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Baca juga: UGM: Stunting Terjadi Akibat Kemiskinan

Pelibatan Bank Dunia dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia diakui Jokowi sebagai bagian dari upaya mempercepat penanganan kasus gizi buruk tersebut karena selain pemerintah, sektor swasta juga perlu dilibatkan dalam mengatasinya. (red/ed/nn)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,054