NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Meskipun Megawati Soekarnoputri belum akan mundur dalam waktu dekat, tetapi lambat laun putri presiden RI pertama pasti bakal menyudahi kepemimpinannya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat, pernyataan Megawati saat membuka sekolah calon anggota legislatif di Kantor PDIP, Jakarta, Kamis (15/11) lalu merupakan test water untuk melihat reaksi dan respon para petinggi dan kader partai moncong puith.
“Dugaan saya Ibu Mega tidak akan mundur dalam waktu dekat ini. Saya rasa Ibu Mega ingin melihat reaksi kader-kadernya, hanya melihat respon petinggi partainya. Atau bisa jadi ingin tahu reaksi musuh politiknya. Dengan kata lain, test water,” ujar Ujang saat dihubungi redaksi.
Menurutnya, Megawati boleh jadi akan mundur jika Pemilu 2019 selesai dan masa konsolidasi politik sudah rampung. Kemudian, kata dia, bisa juga ketika PDIP sudah ada yang dipersiapkan untuk mengganti posisi Megawati. Sebab, bila putri Bung Karno itu nantinya benar-benar mundur, kata Ujang, perahu besar PDIP bisa goncang.
“Bisa jadi mundurnya 4 tahun lagi. Perekat di PDIP kan hanya Megawati. Dan seandainya Bu Mega mundur, saya rasa harus dicarikan kader yang tepat dan terbaik sehingga partai ini tidak pecah,” jelasnya.
Bagaimana masa depan PDIP pasca mundurnya Megawati? “Kalau dugaan saya (PDIP) tidak akan sekuat zaman Mega. Tapi katakanlah jika Megawati lambat laun harus pensiun, bisa jadi PDIP akan terpecah-belah juga seperti Golkar,” tuturnya.
“Ya bisa jadi jika PDIP ke depan ketika ketum pasca Megawati tidak mampu membangun kesolidan di partai dan tidak mampu menjaga kestabilan di partai, ya dugaan saya kader kadernya akan membuat partai partai baru menurut saya,” papar Ujang.
(bya/als/eda)
Editor: Almeiji Santoso