NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua PBNU H Robikin Emhas menegaskan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak ada menjalin kerja sama dengan Israel.
Isu kerja sama ini mencuat setelah di jejaring media sosial muncul adanya undangan dari salah satu kampus di Israel untuk PBNU.
Adalah Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), yang merupakan Katib Aam NU yang menjadi obyek perhatian netizen lantaran akan menjadi pembicara di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni mendatang.
Baca juga: Israel Bakal Menyelidiki Tewasnya Razan Al-Najjar di Tangan IDF
“Tidak ada kerja sama NU dengan Israel. Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel. Kehadiran Gus Yahya Staquf adalah selaku pribadi, bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU, apalagi mewakili PBNU,” ujar Robikin melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (9/6/2018).
“Saya yakin kehadiran Gus Yahya tersebut untuk memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka. Bukan sebaliknya,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Iran: Zionis Israel Menantang Komunitas Global di Hadapan Air Mata Dunia
Menurutnya, setiap insan yang mencintai perdamaian mendambakan penyelesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina.
Konflik Israel-Palestina, katanya, tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Diperlukan semacam gagasan out of the book yang memberi harapan perdamaian bagi seluruh pihak secara adil. Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya. (red/nn)
Editor: Banyu Asqalani