Mancanegara

Kunjungan Presiden Putin Ke Cina Menghasilkan Banyak Kesepakatan

Kunjungan Presiden Putin Ke Cina Menghasilkan Banyak Kesepakatan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping

NUSANTARANEWS.CO – Kunjungan Presiden Putin ke Cina menghasilkan banyak kesepakatan – terutama terkait koordinasi yang lebih erat dalam hal keamanan dan kebijakan luar negeri. Presiden Putin mengatakan bahwa, “Kerjasama dengan Cina adalah salah satu prioritas utama Rusia – dan saat ini telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada hari Jum’at, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Cina untuk kunjungan kenegaraan ketiganya dalam waktu satu tahun. Kunjungan kali ini lebih istimewa karena Beijing dan Moskow ingin mempromosikan hubungan khusus kedua negara. Sebelum kunjungan tersebut, publikasi hubungan yang lebih erat antara kedua negara telah dipublikasikan secara besar-besaran di media masing-masing negara dalam beberapa bulan terakhir.

Belakangan Rusia tampaknya memang semakin dekat dengan Cina, baik sebagai mitra sekaligus sekutu politik dalam mengahadapi AS dan sekutunya. Kekhawatiran di Beijing bahwa Presiden Trump dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Putin dan meninggalkan Cina lenyap ketika Washington dan Moskow terus berseteru.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Pada hari pertama kunjungan Putin ke Cina, para pejabat Rusia dan Cina telah menandatangani beberapa kesepakatan antara lain: kesepakatan nuklir, ruang angkasa dan transportasi, serta pernyataan bersama mengecam penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran dan menjanjikan kerjasama militer dan diplomatik lebih lanjut.

Seperti diketahui, Rusia dan Cina juga telah meningkatkan kerja sama militer dalam beberapa tahun terakhir, mengadakan latihan gabungan di Pasifik Utara dan Laut Baltik tahun lalu.

Dalam kunjungan kenegaraannya selama tiga hari ke Cina, Putin telah menjadi pemimpin asing pertama yang dianugerahi Order of Friendship yang baru didirikan di Cina. Sikap itu memuji perhatian Putin terhadap perkembangan hubungan Rusia-Cina, yang menurut Xi, tidak akan pernah mencapai tingkat seperti itu tanpa kontribusi pribadi Putin.

Keduanya kemudian membuat pernyataan bersama yang tidak hanya menetapkan posisi kedua negara mengenai isu-isu kebijakan luar negeri yang konkrit tetapi juga persepsi umum mereka terkait hubungan internasional – terutama penentangan mereka terhadap operasi militer sepihak tanpa adanya mandat PBB.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Kedua pihak juga berjanji untuk menentang sanksi ekonomi apa pun yang diadopsi tanpa mempedulikan DK PBB serta langkah-langkah yang melanggar prinsip-prinsip persaingan yang adil.

Rusia dan Cina sepakat untuk mengambil langkah-langkah melawan proteksionis dalam perdagangan guna memperkuat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Selain itu, pernyataan bersama mengungkapkan rencana Moskow dan Beijing untuk meningkatkan saling dukung satu sama lain dalam urusan internasional.

“Para pihak menegaskan bahwa mereka akan terus memperdalam hubungan Rusia-Cina kemitraan komprehensif dan kerjasama strategis mengenai semua isu agenda bilateral dan berniat untuk meningkatkan secara kualitatif tingkat koordinasi dan saling mendukung dalam urusan internasional,” kata pernyataan bersama tersebut. (Banyu)

 

Related Posts

1 of 3,060