NUSANTARANEWS.CO – Aksi unjuk rasa menolak beberapa kebijakan sekolah yang dianggap memberatkan para orang tua murid terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (12/1/2017) pagi. Perwakilan orang tua murid kompak melakukan aksi unjuk rasa dengan melabrak pihak sekolah.
Kekecewaan para orang tua akhirnya disampaikan kepada Kepala Sekolah SDN 1 Nglayang saat dialog di ruang Kelas SDN 1 Nglayang, Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Aksi protes yang dilakukan oleh perwakilan Wali Murid SDN I Nglayang terhadap oknum Kepala Sekolah atau Kasek tersebut dipicu karena oknum Kasek disinyalir telah melakukan tindakan kekerasan dan arogansi terhadap siswa khususnya murid laki-laki.
Walaupun aksi hanya diikuti sekitar 25 orang perwakilan orang tua murid tetapi sempat terjadi ketegangan. Aksi dipimpin oleh Bari selaku Koordinator Lapangan atau Korlap, sekaligus sebagai wakil orang tua murid. Bukan hanya menggelar aksi unjuk rasa saja, para orang tua murid juga diajak berdialog untuk mengurai keluhan para murid dan orang tua.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jenangan berhalangan hadir dalam dialog itu dan diwakili oleh Riptoyo, Kasek SDN I Nglayang Sriyani, Babinkamtibmas Desa Nglayang Bripka Amsori dan Babinsa Desa Nglayang Sertu Imam Syafii serta perwakilan wali murid Kelas 4 sampai 6.
Korlap aksi, Bari menyesalkan sifat arogansi yang dilakukan oleh oknum Kasek. “Selain itu kami juga menolak adanya pungutan liar yang dilakukan oleh pihak sekolah yang tidak sesuai peruntukannya dengan kenyataan dilapangan, iuran perbulan SD Kelas 1 sampai 3 sebesar Rp 32.000,00 dan Kelas 4 sampai 6 sebesar Rp 51.000,00 tanpa musyawarah terlebih dahulu,” ujar Bari.
Perwakilan orang tua murid juga sepakat menolak perilaku Kasek yang sering melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa khususnya murid laki-laki. “Tolong hentikan kekerasan dalam bentuk apapun terhadap siswa terutama yang dilakukan oleh Kasek,” tegasnya.
Bari dan para orang tua murid juga berharap pihak terkait memproses Kasek yang melakukan tindak kekerasan sesuai hukum yang berlaku. “Kami mohon Bupati Ponorogo juga segar memutasi Kasek dari SDN I Nglayang, agar tidak terulang kembali kejadian serupa dan kami tidak terima dengan tindakan Kasek yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan ini,” pintanya.
Seluruh wali murid yang hadir juga meminta dihentikannya segala pungutan liar yang dilakukan oleh Sekolah sebelum ada kesepakatan dari Komite maupun wali murid diluar dari program sekolah. “Melaksanakan program sekolah dengan baik sesuai rencana yang telah dibuat,” imbuhnya.
Atas keluhan orang tua murid tersebut, Kasek Sriyani sempat meminta maaf kepada seluruh wali murid khususnya murid yang telah menerima dugaan kekerasan dari Kasek. “Kami berjanji tidak akan mengulangi lagi tindakan kekerasan seperti yang dituduhkan oleh para orang tua wali murid,” papar Sriyani.
Bahkan Suryani juga berjanji akan memperbaiki tindakan yang selama ini dianggap arogansi. “Kami akan melaksanakan tuntutan wali murid demi kebaikan sekolah ke depan,” akunya.
Riptoyo mewakili Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Jenangan mengatakan pihak UPTD meminta kepada kasek untuk tidak mengulangi seperti yang dituduhkan oleh para wali murid. “Kasek Bu Sriyani harus memperbaiki disiplin dan melakukan program yang telah dibuat dengan baik dan benar,” pinta Riptoyo.
Pihaknya berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali. “Tolong kasus ini harus terselesaikan dengan baik secara kekeluargaan dan tidak menghendaki diselesaikan secara hukum,” ujarnya.
Lebih lanjut Riptoyo juga menambahkan untuk menambah keseriusan dan kesungguhan janji Kasek, agar membuat surat pernyataan ditandatangi bermaterai. “Harus ada reformasi ketua serta pengurus Komite, untuk mempriotaskan wali murid yang masih aktif agar nyambung dan mengetahui setiap permasalahan sekolah,” tegasnya. (Nurcholis)