Mancanegara

Menunggu Kegilaan New Deal Donald Trump

NUSANTARANEWS.CO – Mantan anggota Komisi Hukum DPR RI, Djoko Edhi Abdurrahman menjelaskan bahwa di Asia Tenggara, Amerika sudah dihabisi oleh Cina. Sementara di Ametika Latin, semua sosialis yang didukung Cina, anti Amerika. Di Afrika, dikusai Cina, India dan Rusia. Di Eropa besar, semua telah meninggalkan Trump sejak kasus Yerussalem.

Dirinya mengatakan, saat ini satu-satunya jalan, Donald Trump harus melanjutkan kegilaannya ke new deal atau kesepakatan baru. Suatu watak paradoksal yang jarang dimiliki Presiden Amerika Serikat yang bisa ia mainkan dengan baik sejak Pilpres.

“Saya menerima dua movie Trump yang memungkinkan ia mampu melakoni kegilaan itu. Pertama movie yang beredar semasa Pilpres Amerika di mana Trump mengadakan eksibisi cungkil-cungkil mecky (kemaluan wanita). Enam gadis cantik dikilmek satu per satu. Luar biasa,” kata Djoko Edhi melalui keterangan tertulisnya.

Djoko Edhi melanjutkan, movie kedua, ketika Trump main jaran-jaranan di playgroup. Ia lompat-lompat dan akhirnya harus ditarik oleh pembantunya dalam keadaan mabuk ekstasi.

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama ini menilai dua movie itu cukup jelas, Trump mampu melakoni struktur kejiwaan paradok yang dikemukakan Harold D Lasswell tentang studi political psikoanalitik pemimpin Perang Dunia.

“Dimana para pemimpin humanis as if mampu mengirim jutaan tentaranya untuk dibunuh dan membunuh di medan perang,” terangnya. (*)

Pewarta: Gendon Wibisono
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 38