NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Latar belakang sebagai seorang atleet tak menjadi penghalang bagi dara cantik bernama lengkap I Gustin Arinda Putri ini untuk membuktikan kemampuanya di bidang lain. Terbukti, beberapa waktu lalu, gadis yang akrab dipanggil Putri tersebut mampu menyebet juara pertama Olimpiade Sains tingkat SMA se-Provinsi Kalimantan Utara dan saat ini ia berkesempatan menjajal kemampuanya dikancah yang lebih tinggi yakni Olimpiade Sains Nasional yang digelar di Manado, Sulawesi Utara.
Sesaat sebelum keberangkatanya ke Manado, Putri meyatakan rasa optimismenya. Siswa kelas 11 yang kerap menyabet medali dalam ajang perlombaan menembak dan tercatat sebagai salah satu Penembak Muda Senior Nasional tersebut memamg tak mau jumawa, namun ia tegas menyatakan tak akan mengecewakan amanat yang diberikan sekolahnya (SMAN 1 Nunukan Selatan) tersebut untuk mengharumkan nama Provinsi Kalimantan Utara.
“Harus diakui, untuk mampu menjuarai Olimpiade Sains Nasional bukan hal yang mudah, namun saya akan berusaha untuk tidak mengecewakan semua pihak yang sudah mempercayakan hal ini kepada saya,” ujar Putri di kediamanya, Gang Limau, Sedadap, Nunukan Selatan, Nunukan, Sabtu (29/6/2019) pagi lalu.
Sebagaimana diketahui, kata Putri, dalam Olimpiade Sains Nasional, 9 kategori yang diperlombakan tak hanya tentang teori sebagaimana yang diperlombakan di tingkat Provinsi tapi juga praktik atas sains dan hal inilah yang menjadi satu-satunya halangangam bagi Timnya nanti.
“Selama ini kita hanya ikut lomba tanpa praktik karena tak adanya alat seperti microscop dan lainya. Sehingga kita benar-benar mengandalkan outodidak di OSN nanti,” imbuhnya.
Padahal, ungkap Putri, banyak generasi muda di Perbatasan ini yang memiliki kemampuan positif diatas rata-rata. Namun karena kurangnya perhatian menyebabkan mereka yang berpotensi untuk berprestasi, harus memendam keinginanya dalam mewujudkan cita-citanya.
“Masih banyaknya para peserta even-even tertentu yang mengandalkan kemampuan outodidaknya adalah bukti kurangnya tenaga pembing maupun sarana seperti alat praktik tadi,” imbuhnya.
Senagai seorang atleet, memang ada pihak-pihak yang mempertanyakan keikut sertaan Putri dalam ajang sains. Namun Dara cantik kelahiran 22 Agustus 2002 yang menjadikan Joko Widodo sebagai sosok yang memotivasi kariernya tersebut kembali menegaskan bahwa keikutsertaanya dalam ajang OSN tak hanya melalui penjunjukan tapi setelah melalui penjaringan.
“Saya maklum, bahwa ada yang menganggap hal ini sebuah anomali. Tapi saya ikut OSN setelah Tim saya menjuarai OSP. Selain itu, saya ingin membuktikan bahwa generasi muda perbatasan juga mampu bersaing dengan mereka yang ada di kota-kota besar,” tegasnya.
Nama I Gustin Arinda Putri memang masih asing bagi publik. Namun bagi kalangan Penembak, nama putri sulung pasangan Hardi dan Muntini tersebut cukup akrab. Namanya selalu tampil di papan podium ajang menembak tingkat nasional. Bagi lawan-lawanya, Arinda Putri merupakan ‘monster’ yang sangat tangguh kendati usianya masih belia.
Bahkan diajang PON 2020 mendatang, Putri digadang-gadang akan menjadi penyumbang medali bagi Provinsi Kalimantan Utara. Kepada pewarta, dengan mata berkaca-kaca Putri mengungkapkan obsesinya bahwa ia ingin sekali bertemu dengan orang yang memotivasi perjalanan kariernya. Baginya, Joko Widodo bukan hanya sekedar Presiden melainkan sosok yang secara tak langsung mengajarinya dari gagal menjadi sukses.
“Saya ingin sekali bertemu Pak Jokowi, karena belaiu secara tak langsung telah memotivasi saya,” pungkasnya. (Eddy Santry/nn)
Editor: Achmad S.