NUSANTARANEWS.CO – Ada orang yang bisa tertidur di mana saja dan kapan saja. Ada pula orang yang membutuhkan suara musik santai untuk membantunya tidur. Tapi ada pula orang yang susah tidur, meski sudah bolak-balik badan semalaman, tetap saja mata tidak mau terpejam.
Mendapatkan tidur yang cukup sangat baik dan penting bagi semua orang. Namun masih banyak orang yang mengalami masalah saat memasuki dunia mimpi.
Mengapa orang sulit tidur? Pertama, karena efek malam pertama. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak masuk ke dalam apa yang disebut ‘mode surveilans’ saat kita mencoba tidur di tempat yang baru – sehingga terkadang kita sulit memejamkan mata karena sebagian otak kita tetap waspada dan terus-menerus mencari bahaya. Hal ini dikenal sebagai ‘efek malam pertama’.
Bagi orang yang mengalami kesulitan tidur ketika berlibur, mereka sebetulnya telah terkena efek malam pertama. Biasanya, mereka dianjurkan untuk membawa beberapa barang pribadi seperti foto yang diletakkan di samping tempat tidur atau membaca buku untuk membantu mengurangi mode pengintaian.
Kedua, diam, gelap dan dingin. Berikut tiga panduan menciptakan tempat tidur yang sempurna untuk tidur dengan kualitas yang baik. Diam: Otak kita tidak pernah berhenti mendengarkan bahkan saat kita tertidur sehingga menggunakan sepasang sangkutan penutup telinga dapat menghilangkan suara yang tidak diinginkan dan tentu tidak akan mengganggu tidur Anda.
Gelap: Mematikan lampu, atau menurunkan tirai sehingga kamar Anda menjadi gelap. Atau Anda menggunakan masker mata yang akan menginformasikan jam tubuh internal Anda bahwa sudah waktunya untuk tidur, sehingga tubuh melepaskan hormon melatonin yang membuat Anda mengantuk.
Dingin: Mengatur suhu ruangan Anda ke suhu 16 – 17C yang sejuk akan mendorong penurunan suhu tubuh sehingga membuat kita rileks dan mudah tertidur.
Ketiga, matikan seluruh perangkat. Memeriksa email atau membaca berita sebelum tidur mungkin tampak seperti penggunaan waktu yang baik, tapi hal tersebut bisa mengganggu tidur Anda. Penelitian klinis menunjukkan bahwa dengan menggunakan perangkat pemancar dengan ‘cahaya-biru’ membuat otak kita dirangsang sehingga bisa mengaktifkan onset tidur dan meningkatkan kualitas tidur kita.
Sementara sebagian besar dari kita tidak terbiasa mematikan perangkat dua jam sebelum tidur, atau membuat kebiasaan mematikan perangkat setidaknya 40 menit sebelum naik ke tempat tidur.
Keempat, tenangkan pikiranmu. Tidur dengan pikiran sibuk bisa membuat Anda lebih sulit untuk jatuh tertidur. Berkurangnya waktu tidur malam akan membuat Anda merasa tidak segar keesokan harinya.
Bila pikiran Anda mengembara, biarkan mereka pergi. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa, jika dilakukan secara teratur, perhatian penuh dapat mendorong perubahan struktural di bagian rasional modern otak Anda, yang pada gilirannya menyebabkan tidur Anda lebih nyenyak dan dalam, apalagi bila Anda sering berpergian.
Kelima, tidur siang. Tidur siang merupakan peningkat performa alami yang efektif, terbukti bisa membantu meningkatkan tingkat energi, pengolahan memori dan bahkan pemecahan masalah kreatif. Tidur siang tidak lebih dari 20 menit – idealnya antara tengah hari dan jam 3 sore – saat bepergian bisa menjadi cara yang sangat membantu untuk tetap focus dan mengatasi kelelahan.
Hindari tidur siang lebih dari 20 menit karena akan berisiko terkena penyakit tidur nyenyak yang menyebabkan Anda terbangun dengan perasaan grogi. Tidur siang dari jam 3 sore akan mengurangi kualitas tidur nyenyak malam Anda. (Aya)