Mancanegara

Lanjutkan Program OBOR, Yili Akuisisi Westland Co-operative Dairy Company Limited (Westland)

Yili & Westland mengadakan upacara penandatanganan di Auckland. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Istimewa)
Yili & Westland mengadakan upacara penandatanganan di Auckland. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Istimewa)

Yili berhasil meresmikan kerjasama dengan Westland, perusahaan dairy (produk olahan susu) dari Selandia Baru, dalam rangka melanjutkan program “One Belt One Road” untuk berbagi kesehatan kepada seluruh dunia.

NUSANTARANEWS.CO, Selandia Baru – Pada tanggal 18 Maret 2019, Yili Group mengumumkan 100% akuisisi terhadap Westland Co-operative Dairy Company Limited (Westland). Akuisisi ini merupakan satu lagi langkah besar dari Yili di wilayah Oseania serta pencapaian penting bagi Yili dalam memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar dairy (produk olahan susu) di Cina dan Asia.

Simposium peringatan 5 tahun dibentuknya “One Belt One Road” pada tahun 2018 menegaskan secara khusus bahwa gambaran umum dari “One Belt One Road” yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir telah selesai dan gambar “Freehand Brushwork” telah dibuat. Kita patut mematuhi prinsip-prinsip konsultasi, kontribusi gabungan dan berbagi, serta memberikan motivasi yang tinggi untuk pembangunan ekonomi regional, dan meningkatkan taraf hidup masyarakatKerjasama yang sukses antara Yili dan Westland merupakan pencapaian baru yang besar di wilayah Oseania setelah dibangunnya pusat produksi dairy di Selandia Baru dengan investasi sebesar Rp 6,3 trilyun pada tahun 2014 dan pembukaan fase kedua dari pusat produksi tersebut pada tahun 2017.

Baca Juga:

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Dalam proses internasionalisasi, Yili selalu mematuhi konsep “vision achieves future, cooperation can gather strength, altruism is win-win“, secara berkesinambungan mempromosikan komplementasi sumber daya, koordinasi inovasi dan keuntungan bersama dari industri dairy global serta menggambarkan pembangunan usaha “fine brushwork” untuk “One Belt One Road” dan “Freehand Brushwork“.

Yili terus mempertahankan posisinya untuk menjadi yang pertama di industri dairy global, dan terus mempertahankan posisi pertama di industri dairy Asia. Sejalan dengan tren integrasi ekonomi global, Yili telah mempercepat strategi internasionalisasi miliknya. Kerjasama yang sukses antara Yili dan Westland berdasar pada nilai-nilai keuntungan bersama, serta berdasar pada impian dari Pang Gang, ketua Yili Group untuk “menjadikan dunia sehat”.

Westland memiliki sejarah yang mendalam di bidang peternakan susu, pengolahan produk dan aspek-aspek lainnya. Sesuai pengumumannya, Westland memiliki sejarah lebih dari 80 tahun dan merupakan perusahaan dairy yang besar di Selandia Baru. Pasokan susu mentahnya menyumbang sebagian besar dari total pasokan susu mentah di Selandia Baru. Banyak produknya sangat populer secara internasional dan dijual di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Chen Yu, seorang analis dairy senior meyakini bahwa kerjasama Yili dengan Westland akan menjadi sebuah kerjasama yang sukses untuk perusahaan dari Cina dalam membangun “One Belt One Road” dengan bantuan terbaik tingkat internasional dari Yili di bidang standar, manajemen teknologi dan “soft power”, serta akan memberikan lebih banyak pengalaman untuk pembangungan industri.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

Saat ini, Yili telah membangun jaringan kuat yang mencakup sumber daya, inovasi dan sistem pasar global di Asia, Eropa, Amerika, Oseania dan wilayah-wilayah lainnya, untuk dapat melayani pelanggan dengan lebih baik dengan mengintegrasi sumber daya global berkualitas tinggi.

Yili mengumpulkan kekuatan global dan terus berinovasi, memenangkan hati para konsumen global. Menurut laporan tahunan yang baru saja diumumkan, pendapatan total Yili pada tahun 2018 hampir mencapai Rp 168,7 trilyun, meningkat sebesar 16,89 persen pada periode yang sama. Pendapatan bertambah sebesar Rp 24,2 trilyun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan merupakan peningkatan terbesar selama beberapa tahun terakhir. Laba bersih mencapai Rp 13,6 trilyun, dan laba kotor meningkat sebesar 10,32% pada periode yang sama, menciptakan rekor baru untuk industri dairy Asia, di mana pengembalian rata-rata untuk aset bersih adalah sebesar 24,33%, menjadikannya menduduki peringkat nomor 1 di industri dairy global.

Baca Juga:

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Tahun 2018 merupakan sebuah tonggak bagi Yili Group di Asia Tenggara. Melalui anak perusahaannya, PT Green Asia Food Indonesia, pada bulan Oktober 2018, Yili Group meluncurkan es krim Joyday di Indonesia yang menandai kesiapan Yili untuk memasuki pasar Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Es krim Joyday hadir di lebih dari 30 kota di Indonesia, dalam 11 rasa yang lezat: Joyday Vanilla Milkshake, Joyday Jujube White Chocolate, Joyday Sweet Corn, Joyday Crunchy.

Chocolate Vanilla, Joyday Crunchy Honeydew Melon, Joyday Cool Pineapple, Joyday Cool Blueberry, Joyday Classic Belgian Chocolate, Joyday Tiramisu Chocolate Mint, Joyday Crunchy Chocolate Malt dan Joyday Crunchy Chocolate Blueberry.

Di masa depan, dengan optimasi strategi internasional secara terus-menerus, Yili akan terus mempromosikan komplementaritas sumber daya, koordinasi inovasi, keuntungan bersama dari industri produk olahan susu global, menghadirkan semangat baru untuk pengembangan industri produk olahan susu global, dan menciptakan pola baru untuk industri produk olahan susu global dengan hasil yang saling menguntungkan. (mys/red/nn)

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,150