NUSANTARANEWS.CO – Bangsa Indonesia, khususnya usia produktif sudah waktunya bangun dari tidur panjang kemalasan. Dunia semakin galak merencanakan hari depan yang penuh kejutan. Dimana segala materi dan alam benda dibikin menjadi lebih mudah dan efisien.
Gaya hidup orang Indonesia kini, alih-alih terpengaruh budaya popo dari Barat, sebentar lagi akan berbanding terbalik. Gaya hidup di dunia barat tidak lama lagi akan musnah. Akan berganti dengan pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Kembali ke alam sudah menjadi bagian dari visi orang-orang di dunia ketiga. Jika bangsa Indonesia tidak segera bangkit, kegagalan serupa akan dialami lagi di masa depan.
Sejak sekarang, mulailah berinovasi, berkreasi dan menjadi putra-putri ibu pertiwi masa depan. Kehidupan menantan kita semua. Masa depan menunggu aksi dan peran kita sebagai bangsa yang besar dimana tidak kekurangan apapun untuk diolah menjadi barang siap pakai yang dapat dikonsumsi oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Jalur sutra abad 21 sudah dibuka, segala macam produk baik berupa materi, budaya, agama, dan segala cara hidup akan hilir mudik di pulau khatulistiwa ini. Karenanya, diam tanpa berbuat sesuatu berarti membiarkan diri tergilas zaman. Bergerak, bekerja keras dengan hasil produksi karya yang bermutu, berarti mempersiapkan diri menjadi pesaing kuat di era tata dunia baru.
Tidak akan lama lagi, 10 tahun, 15 tahun, atau sampai Indonesia genap berusia satu abad, zaman baru itu akan benar-benar terjadi. Kemungkinan yang lain sukar untuk dibayangkan selain menerima kenyataan bahwa dunia telah berubah. Sebab perubahan di dunia ini adalah keniscayaan.
Hukum alam terus berlangsung di lingkupnya dan hukum manusia bergerak dinamis bersama perkembangan akal pikiran yang difungsikan. Sebagian kecil anak-anak negeri yang mulai siuman dari keterlenaan gaya hidup sudah berani bereksprimen dan menghasilkan karya yang layak dipentaskan di panggung dunia. Sebut saja salah satunya adalah robot “Jihandak” karya para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapan Parakansalak Sukabumi. Robot ini bisa menjinakkan bom sebagai pengganti manusia. Menakjubkan. (Baca: Robot “Jihandak”, Si Penjinak Bom Dari Barang Bekas Buatan Pelajar Sukabumi).
Sebagai motivasi, menuju tata dunia baru dimana peradaban akan mengedepankan efisiensi, Indonesia belum melakukan apapun dibanding negara-negara lain. Kesadaran benar sudah ada, namun infrastruktur dan geliat melakukan sesuatu untuk hal tersebut masih terbilang minim dan terbatas. Sementara negeri-negeri lain sudah mulai memperkenalkan produk efesiensi ke Indonesia, salah satunya adalah Infrared Comb Masseger (ICM) made in Korea.
ICM merupakan alat yang memiliki dua fungsi yakni sebagai sisir dan sebagai alat pijat urat atau yang lebih akrab disebut Massage oleh kaum urban. Spesifikasi penggunaan ICM adalah sebagai berikut: menyisir rambut dengan getara pijat inframerah, merangsang pertumbuhan rambut, memperkuat sel-sel rambut untuk meningkatkan dan menebalkan rambut yang ada, sisir laser untuk meremajakan kulit dan mengurangi ketombe, getaran berfungsi untuk melancarkan sirkulasi darah yang membuat rambut sehat dan kuat. Dengan manfaat yang ditawarkan tersebut, pantas kiranya bila ICM memiliki selogan “untuk rambut sempurna Anda, mudah digunakan, bisa dibawa kemanapun”.
Jika ICM terbukti bermanfaat, bukan hal yang mustahil bila para penggunanya akan merasa cukup dengan alat tersebut. Cukup punya satu, tinggal beli baterei ketika tenaga ICM habis. Menggunakan tenaga batrei merupakan transformasi dari yang sebelumnya menggunakan daya listrik. Namun karena penggunanya merasa ribet dan cenderung konslet ketika di charger, akhirnya ICM diperbarui dengan menggunakan tenaga batrei, demikian kata salesman saat berbincang di Jakarta, Senin (22/8). Akhirnya, apabila manfaat tersebut bisa dinikmati konsumen, maka salon akan sepi. (MRH/Sule/Red-02)