InspirasiKreativitas

Robot “Jihandak”, Si Penjinak Bom Dari Barang Bekas Buatan Pelajar Sukabumi

NUSANTARANEWS.CO – Teror menjadi ironi di tengah dunia yang terus mengupayakan perdamaian. Berbagai peristiwa tragis yang ditandai dengan ledakan bom yang mengancam kemanusiaan dan perdamaian, nyaris terjadi di berbagai negara dewasa ini.

Di Indonesia, teror juga kerap mengancam keamanan nasional. Hingga pemerintah melalui TNI dan Polri membentuk tim penjinak bahan peledak (Jihandak) di dalam detasemen anti teror institusinya.

Keberadaan tim Jihandak TNI-Polri ternyata menginspirasi sekelompok pelajar di Sukabumi untuk membuat alat keamanan dengan fungsi yang sama tapi dalam bentuk berbeda. Mereka yang sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapan Parakansalak Sukabumi berinisiatif menciptakan rangka bangun robot yang diberi nama “Jihandak”. Tentu robot tersebut memiliki tujuan dan orientasi yang sama yakni untuk menjinakkan bom.

Robot penjinak bom buatan para pelajar tersebut tergolong unik. Pasalnya, komponen robot rangkaian mereka terbuat dari bahan bekas yang sudah dibuang pemiliknya.

Pascal, salah satu pelajar perakit robot “Jihandak” mengatakan, sejumlah barang bekas yang biasa ia manfaatkan biasanya berupa mesin printer, mainan anak, webcam dan accu motor. “Bahan yang digunakan sebagian menggunakan barang bekas,” kata Pascal.

Dijelaskan Pascal, robot ciptaannya memiliki tiga roda pada bagian kaki-kaki. Melalui roda tersebut, robot dapat di monitor untuk dapat bergerak ke setiap penjuru arah untuk mendeteksi posisi bom.

Tidak hanya itu, robot tersebut tergolong memiliki sensitifitas dan daya lacak yang tinggi terhadap bom. Robot ini juga dilengkapi kamera intai yang bisa merekam suasana disekitar lokasi yang ditengarai terdapat bom. Salah satu kelebihannya, terdapat alat penjepit pada robot yang nantinya berfungsi memindahkan bom dari posisi semula untuk diamankan.

Menurut Pascal, robot dapat dimonitor secara efektif dari kejauhan. Karena, bom dapat dijalankan melalui piranti komputer yang terkoneksi langsung dengan robot. Hanya saja, kata Pascal, untuk pembuatan robot harus membutuhkan waktu yang relaatif lama. “Sekitar satu tahun,” ucap Pascal. (hatiem)

Related Posts

No Content Available