NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer (Asops Kasdam) V Brawijaya, Kolonel Inf Slamet Riadi mendapatkan kehormatan menjadi Komandan Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) 2019 yang dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo di Taman Makam Pahlawan (TMP)
Kalibata, Jakarta Selatan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Letkol Arm Imam Haryadi, Senin (19/8/2019).
Diungkapkan Kapendam, AKRS yang dilaksanakan pada hari Sabtu dini hari 17 Agustus lalu, merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia dalam rangka mengenang dan menghormati jasa pahlawan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Sama seperti upacara peringatan HUT RI di istana, upacara yang dilaksanakan di TMP Nasional Kalibata ini, juga dipimpin langsung Presiden RI sebagai Irup (Inspektur Upacara, red),” ungkapnya.
Dikarenakan acaranya dilakukan dini hari, lanjut Imam, upacara AKRS jarang terpublikasikan seperti upacara di Istana. Padahal, dalam upacara itu banyak mengandung nilai-nilai kejuangan dan patriotisme.
“Selain untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, momen itu, juga merupakan salah satu proses pewarisan nilai-nilai kejuangan kepada bangsa Indonesia,” tegas Imam.
Imam menambahkan, dirinya mengucapkan selamat kepada Kolonel Inf Slamet Riyadi, Asops Kasdam V/Brawijaya yang telah menjalankan tugasnya sebagai Danup Upacara AKRS dengan baik dan sukses.
Terpisah, dihubungi melalui seluler miliknya, Kolonel Inf Slamet Riadi mengatakan jika dirinya sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah diberikan kesempatan menjadi bagian dalam sejarah Indonesia.
“Bagaimana tidak, setiap kegiatan yang dilakukan oleh presiden seluruhnya akan tercatat dalam sejarah. Seperti, saat Upacara AKRS kemarin, bagi saya pribadi itu luar biasa,” ujar lulusan Akademi Militer tahun 1996 itu.
Terkait dengan pemilihan Danup rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI, kata Slamet, prosesnya sangatlah ketat.
“Baik dari tingkat Kodam, dilanjutkan tingkat Mabesad sampai tingkat pusat yang dilaksanakan oleh Garnisun, Jakarta. Hingga pemusatan di PP PON Cibubur mulai tanggal 26 Juli 2019 lalu bersama Kolonel Fredi Sianturi,” ujarnya.
“Adapun kriteria yang dinilai adalah mulai dari postur tubuh, kemampuan PBB, psikologi, suara, dan kesehatan,” imbuh pria kelahiran Palembang itu.
Terkait dengan pelaksanaan upacara AKRS, mantan Danbrigif Mekanis 16/Wira Yudha ini menjelaskan jika upacara itu diawali dengan penghormatan kepada arwah Pahlawan lalu dilanjutkan dengan pembacaan teks AKRS hingga mengheningkan cipta serta doa.
“Saat itu, upacara berlangsung dengan khidmat, apalagi berlangsung dinihari (dari mulai pukul 24.00 s.d. 00.30, red) dan lampu penerangan digantikan dengan obor,” jelas Slamet.
“Upacara di TMP seperti ini, tidak hanya mengenang maupun menghormati jasa para pahlawan saja. Bagi saya, tiupan terompet yang bersahut-sahutan dari berbagai penjuru dan pembacaan teks AKRS semakin mempertebal semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air,” pungkas Slamet Riyadi. (KPN/BWJ)