Mancanegara

Koalisi Pimpinan Arab Saudi Masuk Daftar Hitam PBB Selama Perang di Yaman

Koalisi pimpinan Arab Saudi masuk daftar hitam PBB selama perang di Yaman.
Koalisi pimpinan Arab Saudi masuk daftar hitam PBB selama perang di Yaman/Foto: Reuters

NUSANTARANEWS.CO – Koalisi pimpinan Arab Saudi masuk daftar hitam PBB selama perang di Yaman. Sebuah laporan PBB tentang perang Yaman mengejutkan pemerintahan Arab Saudi. Saudi menolak daftar hitam PBB atas kematian anak-anak di Yaman yang menyalahkan koalisi pimpinan Arab Saudi karena telah terbukti membunuh dan melukai ratusan anak di Yaman.

Riyadh tegas menolak laporan PBB tersebut. Sebab, PBB menempatkan koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi masuk daftar hitam pelanggaran hak anak karena menyebabkan kematian dan melukai anak-anak di Yaman selama perang berlangsung.

Menurut data PBB, seperti dikutip Al Jazeera, aliansi Arab Saudi tersebut bertanggung jawab atas pembunuhan dan melukai 683 anak di Yaman pada tahun 2016 silam.

Laporan tahunan PBB mengenai anak-anak dalam konflik bersenjata juga menyalahkan koalisi tersebut untuk 38 serangan terverifikasi di sekolah dan rumah sakit selama periode yang sama namun mencatat bahwa mereka telah mengambil beberapa tindakan untuk memperbaiki perlindungan terhadap anak-anak.

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Sebagai tanggapan, duta besar Arab Saudi untuk PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa informasi dan data yang terkandung dalam laporan badan dunia tersebut tidak akurat dan menyesatkan.

“Kami mengungkapkan reservasi kuat kami sehubungan dengan informasi ini. Kami sangat aktif melakukan perawatan dan tindakan pencegahan untuk menghindari risiko korban sipil,” kata Abdallah al-Mouallimi, yang membaca sebuah pernyataan di PBB.

Sebuah koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dibentuk pada bulan Maret 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dalam memerangi pemberontak Houthi.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan mengungsikan jutaan orang. Dan Arab Saudi justru mengatakan bahwa tanggung jawab atas segala macam kekerasan di Yaman harus ditanggung Houthi.

Tak hanya koalisi Arab Saudi, Houthi juga harus menerima kenyataan mereka dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB karena bertanggung jawab atas pembunuhan dan penganiayaan terhadap 414 anak-anak di Yaman. Kelompok pemberontak juga disebutkan dalam laporan tahun lalu itu.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Secara total, dokumen yang diterbitkan pada hari Kamis menyoroti pembunuhan terhadap 502 anak-anak Yaman pada tahun 2016. Disebutkan juga sedikitnya 838 anak terluka tahun lalu.

Selain itu, daftar hitam tersebut juga memasukkan pasukan pemerintah Yaman, milisi pro-pemerintah dan al-Qaeda di Semenanjung Arab karena melakukan pelanggaran terhadap anak-anak pada tahun 2016.

Bersamaan dengan adanya laporan tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa daftar ini harus menjadi pelajaran dan disadari semua pihak agar ke depan mereka harus menahan diri dan mengurangi penderitaan tragis anak-anak yang terlibat dalam konflik bersenjata alias perang.

Caroline Anning, penasihat advokasi senior di Yaman untuk LSM Save the Children yang berbasis di Inggris, mengatakan kepada Al Jazeera dari London bahwa anak-anak di Yaman terjebak di tengah perang yang benar-benar brutal dan diserang dari semua sisi.

“Mereka terluka dalam serangan udara, sekolah mereka dibom,” kata Anning kepada Al Jazeera dari London.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

“Anak-anak menjadi cacat dan kita melihat bahwa setiap hari, anak-anak dengan luka bakar di sekujur tubuh mereka, anak-anak dan balita dengan luka yang merenggang nyawa,” tambah dia.

Tak hanya itu, krisis kemanusiaan lainnya pun juga terjadi seperti anak-anak berada di ambang kelaparan. “Anak-anak yang terkena dampak kolera – semua itu adalah akibat langsung dari konflik tersebut,” ungkapnya. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,061