Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Perang Yaman: Parade Militer Houthi Pamer Rudal Jelajah Terbaru

Perang Yaman: Parade Militer Houthi Pamer Rudal Jelajah Terbaru
Perang Yaman: Parade Militer Houthi Pamer Rudal Jelajah Terbaru/Foto thecradle.co

NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Muhammad Ali al-Houthi, anggota senior Dewan Politik Tertinggi di Yaman, mengumumkan pada 27 Agustus bahwa pertempuran melawan agresi pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi akan terus berlanjut selama blokade terhadap Yaman tidak dihentikan.

Dalam wawancara dengan Al-Mayadeen, Al-Houthi mengatakan bahwa, “Musuh terus melanggar gencatan senjata yang dimediasi oleh PBB dan itu tidak akan menghentikan tugas kita membela negara.”

Dilansir Kantor Berita Rusia Sputnik pada hari Kamis (1/9), penasihat Kementerian Informasi Tawfiq al-Humairi mengumumkan bahwa gencatan senjata saat ini bersifat sementara dan terikat pada beberapa kondisi.

“Ansarallah menuntut agar Arab Saudi memenuhi komitmennya untuk membuka bandara Sanaa, mengizinkan kapal bahan bakar berlabuh di Yaman, dan menutupi gaji semua pegawai negara,” kata Al-Humairi

Lebih lanjut, Al-Humairi menuding PBB karena gagal dengan komitmennya untuk menegakkan gencatan senjata dan membiarkan pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi.

Baca Juga:  Aliansi Pro Demokrasi Ponorogo Tolak Hak Angket Pemilu 2024

Sementara itu, juru bicara Perusahaan Minyak Yaman di Sanaa, Issam al-Mutawakel, mengumumkan bahwa Arab Saudi telah menyita empat kapal bahan bakar tambahan, sehingga total menjadi sembilan.

“Kapal-kapal itu membawa bensin dan solar yang sangat dibutuhkan, dan telah mendapat persetujuan dari PBB untuk berlabuh di Yaman, kata al-Mutawakel

Sebagai langkah show of force, Ansarallah menggelar parade militer di kota pelabuhan strategis Hodeidah pada 1 September dengan menampilkan berbagai senjata yang digunakan dalam perang defensif melawan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Parade militer itu merupakan yang terbesar dalam sejarah gerakan Houthi, dan tujuannya jelas adalah untuk menunjukkan kekuatan dan pertumbuhannya hingga hari ini.

Sekitar 25.000 tentara berpartisipasi dalam pertunjukan tersebut, dan berbagai senjata dipamerkan termausk rudal jelajah terbaru Falaq-1 dan Falaq-2.

Rudal-rudal itu diidentifikasi sebagai senjata pertahanan maritim darat-ke-laut C-802 (Noor) versi Iran. Senjata ini telah digunakan oleh Hizbullah pada tahun 2006 untuk melumpuhkan kapal perang angkatan laut Israel.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

“Tujuan parade militer adalah untuk meyakinkan rakyat kami dan mengirim pesan kepada para agresor,” kata Abdul-Malik al-Houthi dalam pidatonya kepada para peserta.

Dalam kesempatan itu, Al-Houthi meminta kepada koalisi untuk bersama-sama sepenuhnya menghentikan agresi dan mengakhiri blokade untuk selamanya. (Banyu)

Related Posts

1 of 23