NUSANTARANEWS.CO – Pemimpin diktator Korea Utara Kim Jong-un memperjelas langkah agresif dan cepat para ilmuwan senjata rudal dan nuklir Pyongyang.
Korea Utara menembakkan rudal balistik antar benua (ICBM) pada Selasa (28/11) dinihari. Ini merupakan peluncuran pertama dalam dua bulan terakhir. Pentagon meyakini rudal tersebut jenis ICBM, yang diluncurkan dari Sain Ni, Korea Utara dan terbang sekitar 620 mil sebelum terjun di Laut Jepang.
Kantor Berita Yonhap Korea Selatan, yang pertama kali melaporkan peluncuran tersebut. Di mana peluncuran rudal terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Peluncuran rudal ini sudah diperkirakan beberapa hari sebelumnya. Sebab, seorang diplomat Jepang mengungkapkan adanya sinyal radio yang terdeteksi dari Korea Utara, yang menandakan dalam waktu dekat akan kembali ada tes peluru kendali jarak jauh tersebut.
Kantor berita Yonhap mengutip sebuah sumber pemerintah mengatakan sebuah radar pelacakan rudal diaktifkan di sebuah tempat pengintaian. Sumber tersebut mengakui adanya pergerakan aktif yang terdeteksi di sebuah basis rudla Korea Utara. Terakhir, tanda-tanda tersebut terdeteksi pada Senin kemarin.
Sepanjang tahun 2017, Kim berarti tercatat sudah melakukan uji coba rudal sebanyak 16 kali, termasuk dua di antaranya diluncurkan melewati Pulau Hokkaido, Utara Jepang September lalu. Tes rudal tersebut juga sekaligus menandakan Korea Utara tengah mengembangkan secara matang rudal jenis antar-benua (ICBM).
Dengan uji coba ICBM kali ini, barangkali ada benarnya prediksi para ahli bahwa proses penyelesaian senjata pemusnah massal tersebut hanya membutuhkan waktu tahun. Ilmuwan-ilmuwan Kim dikatakan sangat agresif dan ambisius nuklir tersebut rampung dalam waktu cepat dalam membangun senjata nuklir jarak jauh. (red)
Editor: Eriec Dieda
