Artikel
Ketika Yang Waras Menerima
Published
4 years agoon
NUSANTARANEWS.CO – Banyak orang meminta saya menuliskan tentang bagaimana pandangan saya tentang gerak dakwah Hizbut Tahrir terutama dikalangan intelektual.
Sejatinya, gerakkan ini merupakan bagian dari gerakkan Internasional, Hizbut Tahrir, yang didirikan oleh ulama kenamaan dan cucu dari Ulama terkemuka Syaikh Yusuf An-nabhani, yaitu Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani.
Gerakkan Hizbut Tahrir, dalam buku-bukunya serta gagasannya memang tidak mengedepankan aspek kekerasan sebagai tujuannya. Demikian galian ilmu yang diambil oleh teman-teman HTI. Teman-teman HTI berani untuk mendiskusikan gagasan mereka secara ilmiah dan intelektual, dengan mengesampingkan sisi doktrin.
Tak heran, gagasan keislaman yang dibangun HTI mampu membuat terkesima banyak kalangan. Dari kalangan pekerja kelas bawah hingga menyentuh ke ulama dan para intelektual di kampus-kampus. Hal inilah yang membuat diterimanya gagasan HTI.
Bahkan selama dekat dengan aktvis HTI, tak sedikitpun pembahasan anti Pancasila dan anti NKRI dilabuhkan dalam pembicaraan mereka. Sebab bagi HTI sendiri, gagasan intelektual Islam yang dibawa dan ditabani menyentuh aspek luhur negeri ini dan nilai Islam yang terkandungnya mampu diterima.
Alhasil, ketika diumumkan dibubarkan HTI oleh Kemenkumham, ada yang janggal menurut saya dari pernyataan tersebut. Sebab sila ke-2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, harus memberikan ruang terbuka bagi kita untuk mengadili dan memiliki adab dalam memutuskan apakah HTI itu bersalah atau tidaknya.
Sebab, selama ini saat mengikuti berbagai acara-acara umum HTI dan diskusi perorangan dengan aktivis HTI, mereka berani buka-bukaan soal pandangan mereka, tanpa menutupi jatidiri mereka. Sehingga keberadaan Perppu No. 2 tahun 2017 itu hanya untuk menjegal gagasan dan perjuangan secara nyata dan menuding sembarangan siapa pun yang berseberangan dengan penguasa.
Dan perppu ini seakan-akan melabeli pemerintah adalah paling Pancasilais. Meskipun kita perlu membuktikan juga apakah benar pemerintah hari ini adalah paling Pancasilais?
*Rizqi Awal, penulis merupakan Ketua Badan Eksekutif Komunitas Politik Pembebasan, juga kolumnis lepas dan pengamat sosial media.
You may like
Branding HTI Kian Trending
HTI Dikeroyok Sembilan Saksi Pro Pemerintah di Persidangan
PBNU: Proses Pembubaran Ormas Tetap Perlu Mekanisme Peradilan
Jadi Korban Perppu Ormas, ILUNI UI Sebut Demokrasi Indonesia di Jurang Kehancuran
DPR: Biarkan Kebebasan Berjalan, Pemerintah Kontrol dengan Pembinaan
UU Ormas Merubah Tafsir Pancasila?
Terbaru
Toko Cokelat di Pasar Cilegon
Toko Cokelat di Pasar Cilegon. Oleh: Irawaty Nusa. Sukim sedang menikmati makan siang sambil membaca koran yang menyajikan berita...
Bupati Beri Sambutan Dalam Acara Pelantikan HMI Cabang Nagan Raya Periode 2021-2022
NUSANTARANEWS.CO, Nagan Raya – Bupati beri sambutan dalam acara Pelantikan HMI Cabang Nagan Raya. Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham,...
Kasad Pimpin Penyerahan Jabatan Wakasad dan Sertijab Dua Pangdam Serta Kadislitbangad
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kasad pimpin penyerahan jabatan Wakasad dan sertijab dua Pangdam serta Kadislitbangad. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal...
Tercatat Lebih Dua Juta Penduduk Indonesia Pindah Domisili Dalam 4 Bulan Terakhir
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tercatat lebih dua juta penduduk Indonesia pindah domisili dalam 4 bulan terakhir. Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri...
Pantai Coro Hadirkan Surga Kecil Di Tulungagung
NUSANTARANEWS.CO – Pantai Coro hadirkan surga kecil di Tulungagung. Provinsi Jawa Timur selain memiliki pegunungan dan pebukitan yang melimpah, juga memiliki...