Puisi Nasruddin Anshoriy Ch
KEMBALI DARI BOROBUDUR
Kembali dari Borobudur
Ada yang hancur dalam rinduku
Dalam peluk mesra fajar pagi
Kusulam senyum indahmu dengan wangi kesturi
Sayup-sayup kulihat kepak sayap merpati
Menyelinap dalam doa dan puisiku
Kembali dari Borobudur ada yang lebur dalam nafasku
Saat perempuan berkebaya putih menari
Menyematkan cincin cinta menjadi cinderamata
Ziarahku semakin biru
Berguru pada Gunadharma
Kususuri lorong waktu dengan risau rindu
Kembali dari Borobudur
Ada yang beda sebelum senja tiba
Saat sepasang pengantin berlayar di puncak stupa
Membelah ombak menuju nirwana
Gus Nas Jogja, 18 April 2018
DOA UNTUK MERAPI
Di hari ketujuh bulan penuh rahmat ini
Merapi sedang merapikan diri
Nafas panas berhembus ke langit
Gerimis debu berhamburan di muka bumi
Jika telinga tak tersumbat oleh limbah fitnah dan comberan aneka prasangka
Sejatinya Gunung Merapi sedang khusyuk bercerita
Simaklah di kedalaman jiwa
Tadarus Merapi adalah keindahan semata
Karena itulah doa-doa cahaya kunyalakan di relung jiwa
Agar sulfatara di puncak Merapi merayakan keindahan bagi semesta
Gus Nas Jogja, 24-5-2018
HM Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.
Baca juga:
- Pulang dari Parangtritis
- Berguru pada Ki Hadjar Dewantara
- Potret Diri
- Panca Dharma
- Kupetik Istighfar
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]