Budaya / SeniPuisi

Panca Dharma – Puisi HM Nasruddin Anshoriy Ch

Panca Dharma - Puisi HM Nasruddin Anshoriy Ch. (Ilustrasi: nusantaranews.co)
Panca Dharma – Puisi HM Nasruddin Anshoriy Ch. (Ilustrasi: nusantaranews.co)

PANCA DHARMA

Di langit Tamansiswa masih kulihat lazuardi berwarna biru
Saat sejarah menaburkan marwah dari gunung hingga ke lembah

Hari ini kembali kudengar sayup-sayup suara Ki Hadjar Dewantara
Mengucapkan salam dan bahagia bagi sesama

Apakah suara-suara itu kini masih juga menggema di kedalaman hatimu?
Salam dan Bahagia adalah dua kata yang dirangkai menjadi doa
Salam dan Bahagia adalah nubuah cinta agar hidup tak jadi nestapa

Hari ini tanggal 2 Mei
Saat sejarah dan marwah bertemu menjadi aliran darah
Ketika kaum bumi putra dianggap sampah dan dilecehkan oleh para penjajah
Ki Hadjar Dewantara menuding kolonial dengan dada tengadah

Di tengah remuk redam harga diri kaum pribumi
Ki Hadjar Dewantara mengajarkan makna cinta dan jati diri
Sebab akal budi dan hati nurani
Adalah inti dari pendidikan itu sendiri

Ki Hadjar Dewantara berdiri gagah di zaman pongah
Menuliskan suara hati untuk kemuliaan Ibu Pertiwi

Sebab cita-cita untuk merdeka bukanlah fatamorgana
Dan Panca Dharma adalah sumpah sejati bagi masa depan Ibu Pertiwi

Dharma Pertama adalah Kodrat Alam
Di dalam daulat alam, sang manusia adalah makhluk Tuhan yang menjaga keseimbangan semesta
Menjadi Khalifah Tuhan untuk memakmurkan bumi dan melestarikan lingkungan

Dharma Kedua adalah Kemerdekaan
Sebab tanpa kemerdekaan sang manusia tak punya daya
Tanpa kemerdekaan sang manusia hanyalah kerbau yang dicokok hidungnya
Hidup terjajah dan tanpa arah
Jiwa dikebiri dan tanpa harga diri
Kemerdekaan adalah merayakan kemanusiaan
Kemerdekaan adalah memuliakan kehidupan

Dharma Ketiga adalah Kebudayaan
Sebab dengan kebudayaan itulah Sang Manusia menemukan jiwa sejatinya
Bagi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan dan kebudayaan adalah darah daging bagi kemajuan harkat dan martabat manusia
Kebudayaan adalah ruh yang menyatukan dan menghidupkan
Tanpa kebudayaan sebuah bangsa akan ditenggelamkan oleh bangsa asing
Tanpa kebudayaan sebuah bangsa akan menjadi alas kaki bagi penjajah

Dharma Keempat adalah Kebangsaan
Dan hanya kebangsaan lah yang akan menjadi perekat kadaulatan
Tanpa semangat kebangsaan yang tumbuh di dalam jiwa setiap anak bangsa
Indonesia hanyalah fatamorgana
Kebangsaan itu menyatukan dan bukan menceraikan
Sebab berbeda suku dan agama adalah kebhinekaan
Sebab kebangsaan adakah ke-Tunggal Eka-an

Dharma Kelima adalah Kerakyatan dan atau Kemanusiaan
Dengan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Maka hak setiap warga untuk mendapatkan keadilan sosial akan berjalan di bumi Indonesia
Kerakyatan dan Kemanusiaan akan menggerakkan nilai-nilai keadilan untuk kedaulatan

Hari ini Panca Dharma sudah saatnya kembali bergema
Ketika bangsa Indonesia sudah mulai kehilangan segala dharma

Gus Nas Jogja, 02-05-2018

HM Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.

Baca juga: Ibu Kita Syahrini – Puisi HM Nasruddin Anshoriy Ch

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,245